Beranda KESEHATAN Hingga Agustus Kunjungan Pasien ISPA di Riau Mencapai 21.671, Siak Terbanyak Kedua

Hingga Agustus Kunjungan Pasien ISPA di Riau Mencapai 21.671, Siak Terbanyak Kedua

116

PEKANBARU (Infosiak.com) – Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sepanjang Agustus 2019 sudah sekitar 21.671 kunjungan pasien mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Riau.

Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan, Yohanes dilansir laman Gatra.com, Senin (26/8/2019) mengatakan, daerah terbanyak pasien ISPA adalah Pekanbaru; 5.355 kunjungan ke pusat kedehatan. “Ini masih bercampur dengan kasus ISPA biasa, bukan cuma akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” katanya.

Baca Juga:  Diduga Penetapan Pemenang Lelang Pustu di Siak Ada "Kongkalikong", Benarkah?

Jumlah pasien di Pekanbaru tadi meningkat dibandingkan Juli lalu yang hanya 538 kunjungan.

Selanjutnya di posisi kedua adalah kabupaten Siak dengan 3.753 kunjungan, Kabupaten Kampar 3.315 kunjungan, Dumai 2.451 kunjungan, Rokan Hulu 2.079 kunjungan, Pelalawan 1.767 kunjungan, Indragiri Hilir 1.342 kunjungan, Rokan Hilir 496 kunjungan, Meranti 401 kunjungan, Indragiri Hulu 341 kunjungan, Bengkalis 301 kunjungan dan Kuantan Singingi 70 kunjungan.

Baca Juga:  RSUD Tualang Gratiskan Masyarakat yang Ingin Berobat

Untuk memperkecil jumlah masyarakat terserang ISPA, Diskes Riau terus membagikan masker di setiap kabupaten. “Setiap hari ada petugas piket yang membagikan masker di setiap wilayah,” katanya.

Bagi Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, tingginya kunjungan ISPA di Pekanbaru adalah konsekuensi iklim tropis. “Sebenarnya ISPA ini berkaitan dengan kualitas lingkungan, tidak hanya saat kemarau dan karhutla,” katanya.

Baca Juga:  WALHI Sebut Kebakaran Hutan Riau Terjadi di Lahan Konsesi 9 Perusahaan

Tebalnya asap yang terjadi di Pekanbaru pun kata Firdaus bukan hanya lantaran kebakaran lahan di Pekanabru, tapi lebih cenderung kiriman dari provinsi lain seperti Jambi dan Sumatera Selatan. “Pekanbaru ini ibarat teluk, jadi muaranya ke sini,” katanya.

Sumber : Gatra
Editor : Afrijon

loading...