
KESEHATAN (Infosiak.com) – Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah minum air putih/dingin kata dr. Zaidul Akbar. Bagi dr. Zaidul Akbar, minum air putih tidak boleh dilakukan sembarangan karena efeknya bisa sangat buruk bagi tubuh.
Padahal selama ini minum air putih diketahui sangat penting bagi tubuh. Namun, ada waktu-waktu tertentu yang menjadi pantangan untuk melakukannya.
Dilansir PortalJember.com dari kanal YouTube Bisikan.com pada Jumat 30 Juli 2021 lalu, dr Zaidul Akbar mengungkap waktu terlarang untuk minum air dingin atau air es.
Menurut dr. Zaidul Akbar, minuman yang baik bagi tubuh manusia adalah yang tidak memiliki kalori. Hal itu bisa didapatkan dari air putih yang tidak diberi campuran pemanis ataupun bahan-bahan yang lain, termasuk air dingin (air es).
Selain itu, dr. Zaidul Akbar juga menyebutkan bahwa minuman yang baik itu memiliki suhu normal. Salah satu yang tidak boleh dilakukan terlalu sering adalah minum air dingin baik dari kulkas, maupun diberi es batu.
Orang yang dalam hidupnya terlalu sering minum air dingin akan berdampak buruk pada salah satu organ dalam. Organ dalam yang rusak kata dr. Zaidul Akbar adalah ginjal, karena menerima asupan air dengan suhu yang sangat rendah.
Selain itu, dr. Zaidul Akbar juga memberikan informasi terkait waktu terlarang untuk minum. Bahkan, minum air putih sekalipun juga dilarang di waktu yang dimaksud oleh dr. Zaidul Akbar.
Adapun waktu terlarang untuk minum air putih dingin itu adalah saat sedang mengkonsumsi makanan.
“Apalagi yang paling parah itu adalah minum air dingin waktu makan, itu buruknya luar biasa,” ujar dr. Zaidul Akbar.
Seseorang disarankan minum air putih sebelum dan sesudah makan. Hal itu dilakukan agar enzim dalam mulut tidak rusak. Bahkan kalau bisa usahakan lima belas menit minum sebelum makan. Hal itu akan membuat rasa lapar berkurang, sehingga makan tidak berlebihan.
“Saran saya adalah waktu makan jangan diiringi dengan minum air dingin, kapan minumnya? Sebelum dan sesudah makan, kasih jarak 15-30 menit sebelum makan,” kata dr. Zaidul Akbar.
Laporan: Redaksi
Sumber: Sehat Ala Rasulullah