Beranda DPRD Siak DBD Marak, Anggota DPRD Siak Marudut Minta Disdik Surati Kepala Sekolah

DBD Marak, Anggota DPRD Siak Marudut Minta Disdik Surati Kepala Sekolah

196

PERAWANG (Infosiak.com) – Ketua Komisi IV DPRD Siak Marudut Pakpahan SH minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak menyurati sekolah-sekolah agar melakukan gotong royong terkait maraknya penderita demam berdarah dengue (DBD) di kecamatan Tualang.

“Kita minta kepala dinas (disdik) menyurati seluruh kepala sekolah agar melakukan gotong royong membersihkan bak mandi dan tempat tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD. Nanti akan kita surati kepala dinasnya,” kata Marudut Pakpahan SH kepada Infosiak.com, Rabu (20/2/2019).

Anggota DPRD Siak Dapil Tualang itu menjelaskan selain di lingkungan rumah, areal sekolah dapat berpotensi menjadi tempat penularan penyakit demam berdarah. Karena nyamuk demam berdarah beraktivitas pada pagi hari dan juga sore. Karena dari itu lingkungan sekolah harus bersih dan terbebas dari genangan air tempat nyamuk bertelur.

Baca Juga:  Komisi 4 DPRD Siak Minta Kasus DBD Ditanggapi Serius Agar tak Meluas

“Kita berharap semua pihak bersinergi guna mencegah bertambahnya korban. Demam berdarah ini penyakit mematikan, selain di fogging yang terpenting adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” tegasnya.

Pantauan Infosiak.com, Rabu (20/2/2019) beberapa sekolah di kecamatan Tualang banyak terdapat genangan air dan jentik nyamuk, seperti air parit tak mengalir, kolam ikan yang tidak berfungsi. Bahkan drum bekas yang tidak terpakai dibiarkan begitu saja sehingga air tergenang dan menjadi tempat bertelurnya nyamuk.

Baca Juga:  Paripurna Pengumuman Ketua DPRD Siak Definitif, H Azmi Malah tak Hadir?

“Di sini (sekolah) banyak nyamuk om,” dengan polosnya seorang murid salah satu sekolah dasar (SD) di kelurahan Perawang Kecamatan Tualang menjawab Infosiak.com.

Sebagaimana diketahui, Kasus demam bedarah dengue (DBD) tahun 2019 di kecamatan Tualang kabupaten Siak terus meningkat drastis. Sejak Januari hingga pertengahan Februari saja sudah mencapai 21 kasus dan penderita rata rata di usia sekolah. Padahal, tahun 2018 hanya terjadi 23 kasus.

Berdasarkan keterangan pihak Puskesmas Perawang, petugas kesehatan pernah menemukan kasus DBD namun tidak menemukan jentik nyamuk di sekitar rumah korban. Sehingga disinyalir korban terjangkit demam berdarah ketika berada di tempat selain di rumah misalnya di sekolah.

Baca Juga:  Sikapi Adanya Wabah DBD, dr Toni Candra: Sudah Kami Lakukan Fogging

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek meminta pihak sekolah serta para siswa untuk menjaga lingkungan sekolah agar terhindar dari serangan nyamuk penyebab DBD.

Menkes juga mengimbau warga sekolah untuk melakukan pencegahan dengan cara menguras bak mandi di sekolah setiap kali menjelang akhir pekan.

Menkes Nila dalam keterangannya menyarankan hal tersebut karena melihat data penderita penyakit demam berdarah lebih banyak dialami oleh anak-anak.

Laporan : Jhon
Editor : Afrijon

loading...