Beranda EKONOMI Datangi Kantor Mendag, Apkasindo dan Gapki Minta Harga TBS Sawit Segera Dinaikkan

Datangi Kantor Mendag, Apkasindo dan Gapki Minta Harga TBS Sawit Segera Dinaikkan

1371

EKONOMI (Infosiak.com) Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alian Zulhas melakukan pertemuan dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Kantor Kementerian Perdagangan.

Dalam pertemuan itu, Zulhas didampingi oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan dan Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal DPP Apkasindo Rino Afrino, yang memang hadir dalam pertemuan itu menjelaskan ada beberapa hal yang disampaikan petani sawit kepada Kementerian Perdagangan, salah satunya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih antara Rp850-1.000 per kilogram.

“Karena mendadak, jadi saya hanya dengan Ketua Apkasindo Riau dan Banten, di Riau sebagai PKS paling banyak 264, ditanya oleh Pak Menteri berapa harga TBS. Kemudian dijawab harganya Rp850 sampai 1.000 pak Menteri. Terkejut Pak Menteri, karena dia bilang kemarin perusahaan sudah sepakat membeli Rp1.600/kg,” ujar Rino, Kamis (30/06/2022).

Baca Juga:  Tahun Ini, Kelompok Peternak Sapi di Siak Terancam tak Dapat Bantuan

Kemudian, Rino juga bercerita bahwa dirinya juga menceritakan apa masalah yang paling krusial dalam harga TBS. Menurutnya, yang paling krusial harga lelang di PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN). Sebab dalam prosesnya ada beberapa pungutan dari pemerintah, mulai dari pungutan ekspor hingga flush out.

“Proses penetapan harga TBS, harga CPO hasil lelang kantor KPBN, harga internasional tinggi, tetapi KPBN Rp8.000 kenapa dia bisa Rp8.000 ternyata bebannya dimasukkan ke biaya keluar pungutan ekspor, ada flush out. Kemudian Pak Menteri bilang ‘Jadi semua kebijakan kita dibebankan ke petani’ Ya dipotong ke bawah,” jelas Roni.

Baca Juga:  Harga Anjlok, Pemerintah Pastikan akan Beli Karet Mentah Rakyat

Oleh sebab itu, berdasarkan hasil diskusi dengan Zulhas, petani menyampaikan beberapa permintaan. Pertama, meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan untuk mengawasi proses lelang di KPBN.

“Jadi, akan dikomunikasikan dengan KPBN dan perusahaan. Kalau KPBN saja nanti bisa gagal tender, nawarnya perusahaan rendah terus, perusahaan harus dikomunikasikan juga. Itu pak Menteri langsung perintah Dirjennya untuk mengintervensi KPBN,” ujarnya.

Kemudian, petani meminta agar dikurangi beban yang masih dalam proses pelelangan yang di dalamnya berisi penguatan ekspor hingga flush out.

“Kalau ini pemerintah masih menerima saja masukannya,” tambahnya.

Terakhir, Zulhas meminta data perusahaan yang belum membeli TBS dengan harga kesepakatan Rp 1.600/kg. “Supaya nanti dia bisa merapatkan lagi,” tuturnya.

Baca Juga:  Ojol tak Laku di Kampar Kiri Hulu, Warga Sulit Makan

Secara garis besar, petani berharap agar harga TBS bisa normal kembali di level paling tidak Rp 2.500 sampai Rp 3.000/kg. Mengingat menurut Rino harga CPO internasional saat ini sudah meningkat.

“Kurang lebih seharusnya dengan potongan beban-beban yang besar itu harusnya bisa harga TBS Rp 2.500 itu, harapan kami CPO Rp 15.000. Maka logikanya harga TBS bisa di angka Rp 3.000,” tutupnya.

Dalam pertemuan itu, Apkasindo dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DPP Apkasindo dan perwakilan petani sawit Riau dan Banten. Sementara Gapki dihadiri oleh Ketua Bidang Luar Negeri Gapki M Fadhil Hasan.

Laporan: Atok
Sumber: Detik.com