PERAWANG (Infosiak.com) – Isad (23), tidak pernah menyangka, warga kota Industri Perawang ini diduga menjadi korban hipnotis. Duit Rp.1 juta lebih melayang sia-sia guna membayar sejumlah pulsa untuk seseorang yang mengaku sebagai temannya melalui sambungan telepon genggam.
Warga Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Riau itu menjadi korban hipnotis dengan modus minta diisikan pulsa, Minggu (4/11/2018). Seseorang yang menghubungi lewat telepon mengaku sebagai temannya meminta pertolongan, ternyata hanyalah modus kejahatan hipnotis.
Lebih anehnya, Isad yang saat itu sedang tidak mengantongi uang tunai mau saja datang ke counter ponsel untuk mengirimkan sejumlah pulsa kepada si penelepon.
Penipuan yang diduga menggunakan ilmu gendam ataupun hipnotis terhadap Isad berawal saat ia menerima telepon yang tersambung ke handphone miliknya sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu Isad sedang bersama seorang temannya di tepi jalan menunggu teman yang lain. Tiba-tiba Handphone Isad berdering dan ketika di cek nomor tak dikenal memanggilnya. Karena tak menaruh curiga ia pun menjawabnya. “Ini siapa? Ini Budi temanmu. Tolong lah isikan pulsa 100, nanti aku ganti dan antar ke sana, aku sedang di SPBU,” kata Isad menirukan percakapannya dengan pelaku Hipnotis tersebut.
Pelaku terus memohon kepada korban agar dikirimkan pulsa. Entah karena dalam pengaruh hipnotis atau memang Isad terlena dengan pandainya sipenelpon berbicara, ia pun merespon permintaan tersebut. Meski awalnya korban sempat menyebutkan tidak memiliki uang tunai, namun sipenelpon berusaha terus meyakinkan dirinya bahwa secepatnya akan datang ke lokasi membawa uang.
Tak jauh dari tempat korban berdiri, terdapat sebuah counter ponsel. Kemudian masih dalam keadaan tersambung dengan telepon pelaku, korban bergegas ke Counter Ponsel minta kirimkan pulsa ke nomor yang telah disampaikan pelaku.
Awalnya karyawan ponsel mengirimkan pulsa 100 ribu ke nomor yang telah disebutkan melalui korban. Namun tak cukup sampai disitu, pelaku terus meminta kepada korban untuk mengirimkan kembali sejumlah pulsa ke nomor yang sebelumnya telah disebutkan pelaku, bahkan saldo pulsa pemilik counter ponsel sampai habis dengan total yang dikirim adalah pulsa 100 sebanyak 7 kali kirim, pulsa 50 sebanyak 6 kali dan pulsa 10 sedikitnya 1 kali kirim.
Setelah selesai, sambungan melalui telepon antara korban dengan pelaku pun terputus. Korban pun kebingungan karena tidak bisa menghubungi pelaku dikarenakan pulsa korban sedang kosong.
Pemilik ponsel pun minta korban agar membayar sejumlah pulsa yang telah dikirim ke pelaku. Korban yang saat ini istrinya sedang hamil, baru sadar bahwa dirinya telah menjadi korban hipnotis. Isad yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di pabrik PT Indah Kiat Perawang mulai lemas bercampur takut. Sebab, bagaimana cara membayar pulsa yang telah dibelinya untuk si pelaku hipnotis tadi senilai Rp. 1 juta lebih, sedangkan pemilik counter akan menempuh jalur hukum apabila korban tidak membayar.
Kepada Infosiak.com, korban mengaku saat awal percakapan dengan pelaku hipnotis tersebut tidak sedikitpun menaruh curiga. Sebab, pelaku mengetahui nama korban dan memang ada teman kerja korban yang bernama Budi. “Dia tau nama aku bang, dan memang ada teman kerja aku yang bernama Budi. Tapi suaranya tidak terlalu mirip. Semuanya berjalan begitu cepat, aku seperti antara sadar dan tidak sadar,” ujar korban. Namun teman korban yang bernama Budi tidak mengetahui perihal pembelian sejumlah pulsa.
Infosiak.com, pun mencoba menghubungi pelaku pada nomor telepon 0852-7701-9052 yang digunakan untuk berkomunikasi dengan korban. Pelaku pun menjawab sambungan telepon infosiak.com, namun berselang beberapa saat terputus.
Laporan : Jhon
Editor : Afrijon