Beranda NASIONAL Kekuatan Militer Indonesia Masuk Peringkat 13 Dunia, Kalahkan Israel dan Jerman

Kekuatan Militer Indonesia Masuk Peringkat 13 Dunia, Kalahkan Israel dan Jerman

76

NASIONAL (Infosiak.com) – Global Firepower kembali merilis peringkat militer dari 145 negara di dunia. Peringkat kekuatan militer ini mempertimbangkan sekitar lebih dari 60 faktor seperti tingkat kecanggihan peralatan, keuangan, geografi, dan sumber dayanya, yang informasinya mungkin tidak sempurna. Peringkat tersebut hanya mengevaluasi militer dari sudut pandang konvensional, mengabaikan kemampuan suatu negara dalam melakukan serangan nuklir.

Skor yang mendekati nol menunjukkan kekuatan militer yang lebih kuat. Perlu diingat, menyusun peringkat kekuatan militer global yang benar dan akurat hampir mustahil mengingat banyaknya faktor yang diperlukan untuk analisis yang tepat.

Beberapa ahli berpendapat bahwa pemeringkatan ini hanyalah persepsi yang dibentuk serta kurangnya parameter dalam penilaiannya. Meskipun demikian, mengetahui daftar urutan militer terkuat di dunia adalah hal yang menarik.

Mengutip dari laman globalfirepower, Senin (15/01/2024), dari 145 negara, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 13 dunia di tahun 2024 ini. Kekuatan militer Indonesia ini mengalahkan negara seperti Israel dan Jerman yang berada di peringkat 17 dan 19.

Baca Juga:  Wakil Ketua MPR RI Sebut Ada Usul Masa Jabatan Presiden 3 Periode?

Sementara nomor satu masih diduduki Amerika Serikat, nomor dua oleh Rusia, dan nomor tiga adalah China.

Kekuatan utama pertahanan Indonesia jika ditelisik, kekuatan utama pertahanan Indonesia adalah jumlah pasukan militernya tercatat, militer Indonesia berjumlah 1.050.000 orang, dimana personel aktif sebesar 400 ribu orang.

Untuk Angkatan Udara, Tercatat Indonesia memiliki 474 pesawat tempur, dimana dari jumlah tersebut sudah termasuk 41 Fighter dan 37 Attack Helicopters

Untuk Angkatan Laut, Indonesia tercatat memiliki sebanyak 333 aset. Dimana diantaranya termasuk 8 kapal perang jenis frigates, 25 jenis corvettes dan 4 kapal selam.

Sedangkan untuk Angkatan Darat, militer Indonesia memiliki 313 tank,11.604 kendaraan tempur, 153 self-propelled artillery, 414 towed artillery dan 63 rocket projectors.

Dari sekian banyak alutsista tersebut, hal yang tidak kalah penting adalah kemampuan Indonesia dalam memproduksi minyak. Di sini, tercatat Indonesia mampu memproduksi 845 ribu barel minyak per hari.

Baca Juga:  Ini Daftar 17 Gubernur yang Berakhir Masa Jabatan di 2023, Termasuk Gubri Syamsuar

Sebelumnya, Indonesia telah memasuki tahap terakhir pemesanan jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation. Seperti diketahui, pemesanan tahap pertama dilakukan sebanyak 6 unit jet Rafale pada September 2022 dan berlanjut 18 unit di tahap kedua pada Agustus 2023.

Pada 8 Januari 2024 ditandatangani pemesanan berikutnya sebanyak 18 pesawat, sehingga total 42 pesawat jet tempur Rafale yang sudah dipesan untuk TNI Angkatan Udara Indonesia.

“Dalam memilih Rafale, Indonesia telah memilih alat unik untuk kedaulatan dan kemandirian operasional yang akan membantu mengkonsolidasikan perannya sebagai kekuatan regional yang besar. Pilihan ini juga mengkonsolidasikan kerja sama industri dan akademik yang ambisius. Kami berkomitmen penuh untuk menyukseskan kemitraan ini, dengan visi jangka panjang yang tegas,” kata Eric Trappier, Chairman dan CEO Dassault Aviation, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (11/01/2024) lalu.

Nantinya, Rafale akan menggantikan armada BAe Hawk 100/200 dalam kepemilikan jet tempur TNI AU.

Rafale pun digadang-gadangkan menjadi loncatan teknologi Alutsista TNI Angkatan Udara. Hal itu karena keunggulan Rafale yang termasuk dalam kategori jet tempur multifungsi.

Baca Juga:  Aliansi BEM se-Indonesia Tolak Undangan Jokowi ke Istana

Melansir laman resmi Dassault Aviation, persenjataan dalam unit jet tempur Rafale dilengkapi dengan rudal udara ke udara jarak jauh “Beyond Visual Range” (BVR), METEOR dan MICA.

Kemudian ada rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tapa pemandu, dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu mengeluarkan 2500 peluru/menit, serta rudal stand-off jarak jauh SCALP.

Menurut laporan Aerotime, harga pada jet tempur buatan Prancis itu dipatok kisaran USD 100 juta dan USD 120 juta per unit dengan konfigurasi yang paling dasar, atau setara Rp1,5 triliun-Rp1,8 triliun, menjadikannya di urutan kelima sebagai pesawat jemput termahal urutan kelima di dunia.

Pengumuman rampungnya pemesanan jet Rafale datang di tengah sorotan publik terhadap kritik anggaran Kementerian Pertahanan, dalam debat ketiga Calon Presiden 2024 pada 7 Januari lalu.

Laporan: Atok
Sumber: Liputan6

loading...