SIAK, Publiknews – Merasa kecewa dan keberatan ketika mendengar kabar bahwa partai yang dicintai dan dibelanya berpuluh tahun mendukung Pasangan Basuki Thahaya Purmana-Djarot Saiful Hidayat, empat pengurus DPC PPP Kabupaten Siak ini memilih mundur dari kepengurusan. Sikap itu diambil karena mereka mengaku malu dan tidak ingin ikut bagian atas kebijakan partai yang menurutnya sudah tidak berpegang teguh pada azas partai.
“Kami baru dapat kabar dan kepastian bahwa PPP partai kami ini mendukung Ahok-Jarot tadi malam. Dan paginya kami berdikusi dari empat kader pengurus ini, dan ambil keputusan mundur dari pengurus partai PPP di Siak,” ungkap Anggota Majelis Pertimbangan Cabang PPP Siak, Abdul Hamid Sitompul di hadapan Wartawan Rabu (30/3/17) di Siak.
Alasan utama pengunduran diri dari pengutus partai, karena merasa malu dan tidak ingin ikut bertanggungjawab atas keputusan partai dengan lambah ka’bah sebagai simbol kiblat bagi ummat Islam tersebut justru mengambil langkah mendukung calon yang tidak beragama Islam dan juga terdakwa penodaan agamanya.
“Jelas saja ahok itu melalui video yang bisa kita lihat langsung telah melakukan penghinaan Alquran sebagai kitab agama Islam, kok bisa partai Islam yang kami bela selama ini mendukungnya. Tentu Kami malu dan kami kecewa,” tegasnya.
Selain Abdul Hamid Sitompul sebagai Anggota Majelis Pertimbangan Cabang, langkah sama membuat pernyataan mundur bermaterai sebagai pengurus di DPC PPP Siak juga dilakukan Anggota Majelis Pakar Cabang, Tajuddin Harahap, Wakil Sekretaris Hubungan Antar Lembaga, Drs Burhan dan Wakil Sekretaris Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nurmayanti.
“Ya sementara ini kami berempat membuat pernyataan mundur dari pengurus DPC PPP Siak, dan tetap sebagai anggota partai. Dan krlanjutannya tergantung sikap dan kebijakan partai PPP dalam kancah politik ke depannya,” lanjut Tajuddin Harapan menimpali.
Bahkan ia melanjutkan, sudah melihat dan mendengar beberapa tanggapan dari masyarakat luas terkait keputusan PPP dalam pilkada DKI putaran dua yang sangat membuat kader dan simpatisan PPP banyak yang kecewa.
“Kekecewaan kami memuncak setelah PPP di bawah bapak Romi justru mendukung Ahok ini,” terusnya.
Bahkan jika ada yang mengganti gambar Ka’bah dengan Kelenteng pun Ia mengaku tidak bisa marah lagi. Karena bukti bahwa PPP yang berazas Islam saja tidak mengambil kebijakannya mencerminkan hal itu.
“Kami pasrah saja atas tanggapan miring ke PPP saat ini, tapi kami lebih cinta dengan Alquran dan kami takut dengan Allah Tuhan kami,” tandasnya.
Mrnanggapi pengundur diri sebagai pengurus DPC PPP Siak tersebut, Ketua DPC PPP Siak, H Musar mengaku telah menerima surat pengunduran diri dan tengah berupaya untuk memanggil yang bersangkutan mengambil sikap tersebut.
“Saya sendiri belum melihat suratnya, namun pihak sekretariat kantor telah menerima. Untuk itu kita akan pelajari,” ujar Musar.
Disebutkannya bahwa keputusan mundur pengurusnya tersebut memang membuat kaget. Apalagi keempatnya merupakan pengurus PPP yang sudah menjadi kader senior di PPP Siak.
Diakui Musar, saat Pilkada DKI Jakarta dinyatakan dua putaran, memang beberapa kader sempat membuat pernyataan peringatan, jika nantinya PPP justru dukung Ahok maka mereka memilih sikap mundur jadi pengurus partai.
“Memang ada hal itu pernah disampaikan, dan kali ini mereka menunjukkan sikap tegasnya terkait persoalan ini,” terus Musar.(ali)