SIAK (Infosiak.com) – Menyikapi banyaknya kebutuhan sekolah yang harus dipenuhi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Siak. Pihak Disdikbud mengaku tidak bisa serta-merta (sekaligus, red) untuk menyelesaikannya. Apalagi mengingat kondisi keuangan daerah yang saat ini sedang tidak stabil.
Guna menuntaskan sejumlah permasalahan yang berkenaan dengan fasilitas sekolah tersebut, pihak Disdikbud Siak tidak bisa hanya mengandalkan kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Siak saja, melainkan juga butuh kucuran dana APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Pemerintah (Bantah).
Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Disdikbud Siak H Lukman, S.Sos, M.Pd, dirinya menyebutkan bahwasanya untuk memenuhi kebutuhan sekolah, saat ini Disdikbud Siak tidak bisa hanya berpangku pada dana APBD semata, mengingat jumlah sekolah di wilayah Kabupaten Siak ini cukup banyak, sehingga banyak pula fasilitas-fasilitas penting (prioritas, red) yang harus diperhatikan.
“Dengan kondisi keuangan kita (APBD, red) yang saat ini belum memungkinkan, tentunya kita tidak bisa sekaligus untuk memenuhi semua yang dibutuhkan. Namun untuk yang prioritas tetap kita usahakan, bahkan tahun ini kita juga banyak membangun ruang kelas dan rehab lokal, termasuk juga bangun WC,” terang H Lukman, Ahad (09/12/2018) siang, kepada Infosiak.com.
Menyinggung soal jumlah ruang kelas yang masih dibutuhkan oleh Disdikbud Siak, H Lukman dengan tegas mengatakan, untuk sarana Sekolah Dasar (SD) saja masih kekurangan sekitar 100 lebih RKB dan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitar 60 RKB.
“Sebenarnya kalau disesuaikan dengan jumlah peserta didik sebagaimana yang telah di atur pada Standar Nasional Pendidikan (SNP), serta data kondisi real di lapangan, saat ini kita masih kekurangan sekitar 100 unit ruang kelas baru (RKB) untuk SD, dan kekurangan sekitar 60 ruang kelas baru (RKB) untuk SMP. Oleh sebab itu kita sekarang sedang berusaha untuk mendapatkan Dana APBN baik melalui DAK maupun Bantah,” imbuhnya lagi.
“Insya Allah tahun depan kita menerima DAK sekitar Rp 20 miliar lebih, yang mana saat ini tengah diverifikasi oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sedangkan pada tahun 2018 ini kita hanya mendapatkan DAK sekitaran Rp6 miliyaran, ada kenaikan sebesar Rp14 miliar untuk tahun depan,” tutupnya.
Laporan: Miswanto/Tok
Editor: Afrijon