Beranda Pendidikan Adab dan Hak Sesama Muslim dalam Keseharian

Adab dan Hak Sesama Muslim dalam Keseharian

28

Infosiak.com – Seorang muslim percaya bahwa saudaranya memiliki hak dan adab yang wajib dia tunaikan, sehingga dia senantiasa menerapkan adab tersebut terhadap saudaranya. Dia meyakini bahwasanya hal ini adalah ibadah dan bentuk cara mendekatkan diri kepada Allah , sebab hak dan adab-adab ini diwajibkan oleh Allah  kepada setiap muslim agar ditunaikan kepada saudara muslimnya, sehingga dia pun mengerjakannya karena ketaatan kepada Allah dan untuk mendekatkan diri kepadaNya tanpa dia ragu.

Diantara hak dan adab tersebut adalah:

1.Mengucapkan salam saat bertemu sebelum berbicara dengannya, dia ucapkan:
“assalaamu ‘alaikum warahmatullaah” sambil menjabat tangannya, dan temannya pun membalas dengan ucapan: “wa’alaikumussalaam warahmatullaah wabarakaatuh.” Hal ini berdasarkan firman Allah :

وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَاۗ ….٨٦

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)….” (QS. An-Nisa’: 86).

Rasulullah ﷺ bersabda:

يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِى ، وَالْمَاشِى عَلَى الْقَاعِدِ ، وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ

“Hendaklah orang yang berkendaraan memberi salam pada orang yang berjalan. Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk. Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang banyak.” [Muttafaqun ‘alaihi]

Rasulullah ﷺ bersabda:

إن الملائكة تعجب من المسلم يمر على المسلم ولا يسلم عليه

“Sesungguhnya malaikat heran melihat seorang muslim melewati muslim lainnya, namun tidak mengucapkan salam kepadanya.”

Rasulullah ﷺ bersabda:

وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ

Baca Juga:  Kabar Gembira, Disdikbud Siak Buka Pendaftaran Pengajuan Beasiswa, Ini Persyaratannya

“ucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal.” [Muttafaqun ‘alaihi]

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا

“Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah” [HR. Abu Dawud No. 5212 dan Tirmidzi No. 2727]

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ بَدَأَ بِالْكَلَامِ قَبْلَ السَّلَامِ فَلَا تُجِيْبُوْهُ حتى يبدأ بالسلام

“Siapa yang langsung berbicara sebelum salam janganlah kalian menanggapi pembicaraannya sampai dia memulainya dengan salam.” [HR. Thabrani dalam Mu’jamul Ausath No. 429]

2.Mendoakan saudaranya jika bersin dan mengucapkan alhamdulillah, dengan mengatakan: yarhamukallaah (semoga Allah merahmatimu), dan orang yang bersin membalasnya dengan mengatakan: yaghfirullaahu lii wa lak (semoga Allah mengampuni dosaku dan dosamu) atau yahdiikumullaah wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu). Karena Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ يَرْحَمُكَ اَللَّهُ، فَإِذَا قَالَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اَللَّهُ، فَلْيَقُلْ: يَهْدِيكُمُ اللَّهُ، وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

“Jika seseorang di antara kalian bersin, maka hendaklah saudaranya mengucapkan yarhamukallaah (semoga Allah merahmatimu). Jika ia mengucapkan yarhamukallaah, ucapkanlah yahdiikumullaah wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).” [HR. Bukhari No. 6224]

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:

كَانَ إِذَا عَطَسَ وَضَعَ يَدَهُ أَوْ ثَوْبَهُ عَلَى فِيْهِ وَخَفَضَ بِهَا صَوْتَهُ

“Dahulu rasulullah ﷺ jika bersin beliau meletakkan tangan atau pakaiannya di atas mulutnya, dan beliau memelankan suaranya.” [HR. Tirmidzi No. 2745 dan Abu Dawud No. 5029]

3.Menjenguk saudaranya di saat sakit, dan mendoakaan kesembuhan untuknya. Rasulullah ﷺ bersabda:

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَعِيَادَةُ الْمَرِيْضِ، وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَتَشْمِيْتُ الْعَاطِسِ

“Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada lima yaitu menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengikuti jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakannya saat bersin.”

Al-Baraa’ bin Azib  berkata:

أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ بِعِيَادَةِ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعِ الْجَنَازَةِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَإِبْرَارِ الْمُقْسِمِ وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي وَإِفْشَاءِ السَّلَامِ

“Rasulullah ﷺ memerintahkan kami untuk menjenguk orang yang sakit, mengiringi jenazah, mendoakan orang yang bersin, menunaikan sumpah, menolong orang yang terzhalimi, memenuhi undangan, dan menebarkan salam.” [Muttafaqun ‘alaihi]

Rasulullah ﷺ bersabda:

عُودُوا الْمَرِيضَ، وَأَطْعِمُوا الْجَائِعَ، وَفُكُّوا الْعَانِىَ –الأَسِيرَ

“Jenguklah orang yang sakit, berilah makanan kepada yang lapar, dan bebaskanlah tawanan.” [HR. Bukhari No. 5649]

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah ﷺ pernah menjenguk salah satu istri beliau, dan beliau mengusap tangan kanannya, sambil berdo’a:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan. Berilah dia kesembuhan, Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain.” [HR. Bukhari No. 5743]

4.Menyaksikan jenazahnya ketika wafat. Rasulullah ﷺ bersabda:

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَعِيَادَةُ الْمَرِيْضِ، وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَتَشْمِيْتُ الْعَاطِسِ

Baca Juga:  Ini Jadwal Libur Sekolah di Kabupaten Siak Sesuai Ketetapan Disdikbud

“Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada lima yaitu menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengikuti jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakannya saat bersin.” [Muttafaqun ‘alaihi]

5.Memenuhi sumpahnya kepada saudaranya jika dia pernah bersumpah dan tidak ada larangan dalam sumpahnya tersebut, dia penuhi sumpah tersebut agar dia tidak melanggar sumpah yang dia buat. Hal ini berdasarkan hadits Al-Bara’ bin ‘Azib :

أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ بِعِيَادَةِ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعِ الْجَنَازَةِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَإِبْرَارِ الْمُقْسِمِ وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي وَإِفْشَاءِ السَّلَامِ

“Rasulullah ﷺ memerintahkan kami untuk menjenguk orang yang sakit, mengiringi jenazah, mendoakan orang yang bersin, menunaikan sumpah, menolong orang yang terzhalimi, memenuhi undangan, dan menebarkan salam.” [Muttafaqun ‘alaihi]

6.Menasihati saudaranya di saat dia meminta nasihat dalam suatu permasalahan atau urusan, maknanya dia menjelaskan kepada saudaranya yang terbaik atau sesuatu yang benar dalam urusan tersebut. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ:

إِذَا اسْتَنْصَحَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ ، فَلْيَنْصَحْ لَهُ

“Jika seseorang di antara kalian meminta nasihat kepada saudaranya, maka hendaklah ia menasihatinya.” [HR. Ahmad No. 15455]

Rasulullah ﷺ bersabda:

الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، وَسُئِلَ لِمَنْ؟ قَالَ: لِلَّهِ، وَلِكِتَابِهِ، وَلِرَسُولِهِ، ولِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ

“Agama itu nasihat.” Beliau ditanya: Hak siapa?. Beliau ﷺ bersabda: “Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin, dan rakyatnya.” [HR. Muslim No. 95]

Seorang muslim jelas masuk ke dalam hadits ini.

Sumber: Materi Ma’had Bimbingan Islam