SUNGAI APIT (Infosiak.com) – Kerusakan ekosistem hutan mangrove belakangan ini banyak disebabkan oleh aktivitas manusia dalam penyalahgunaan sumber daya alam di wilayah pesisir yang kurang memperhatikan kelestarian seperti penebangan untuk keperluan kayu bakar yang berlebihan.
Peningkatan jumlah penduduk di kawasan pesisir secara otomatis meningkatkan kebutuhan terhadap sandang, pangan, dan papan.
Hal ini mengakibatkan eksploitasi terhadap sumber daya pesisir semakin meningkat. Padahal ekosistem mangrove mempunyai fungsi sebagai penyeimbang kawasan pesisir.
Oleh karena itu untuk menanggapi hal tersebut, mahasiswa KUKERTA Universitas Riau Kampung Mengkapan melakukan pembibitan bakau di Ekowisata Mangrove Mengkapan untuk melestarikan hutan mangrove khususnya di daerah tersebut.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu (25/07/2020) sampai Selasa (28/07/2020). Tim Pengabdian KUKERTA UNRI ini berjumlah 10 orang yaitu Singgih Siswoyo (FPK), Herry Zhiovani Syahputra (FPK), Muhammad Harun (FPK), Anisa Ika Sabani (FEB), Annisya Nursafitri (FMIPA), Fina Rusmita (FMIPA), Mila Kusumawati (FISIP), Rika Siskawati (FMIPA), Savanah Zahra (FMIPA), dan T.Nurfauzan (FKIP). Tim ini dibimbing oleh Dr. Andarini Diharmi, S.Pi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Kegiatan ini merupakan program kerja yang dicanangkan oleh Tim Pengabdian KUKERTA Balek Kampung UNRI sebagai bentuk kepedulian terhadap objek pariwisata di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.
“Kami berharap mahasiswa dapat melakukan pembibitan jenis bakau api-api putih (Avicennia marina) karena jumlah bakau jenis api-api putih masih terbilang sedikit jumlahnya di area Ekowisata Mangrove Mengkapan,” tutur Masdar, Pengelola Ekowisata Mangrove Mengkapan.
Mekanisme pembibitan jenis bakau api-api putih (Avicennia marina) berdasarkan hasil diskusi dengan pengelola yaitu, pada tahap awal yang dilakukan adalah mencari bibit dari buah bakau jenis api-api putih dan pembuatan tempat pembibitan bakau (kepok) di sekitaran Ekowisata Mangrove Mengkapan.
Selanjutnya bibit yang sudah di dapatkan akan di rendam selama semalaman hingga kulit buah terkelupas. Lalu, kegiatan selanjutnya yaitu pengisian polibag sekaligus penanaman biji buah bakau yang sudah di rendam. Ditargetkan pembibitan bakau ini sebanyak 500 bibit.
“Kegiatan pembibitan di Ekowisata Mangrove Mengkapan ini merupakan bagian dari program utama kami yaitu pengelolaan mangrove berbasis ekowisata oleh Tim KUKERTA Balek Kampung Universitas Riau 2020 dan sekaligus sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pelestarian jenis bakau api-api putih (Avicennia marina) dan pencegahan terjadinya abrasi serta intrusi air laut,” ujar Singgih, selaku ketua tim KUKERTA Balek Kampung Mengkapan.
Salah satu anggota tim mengatakan bahwa pembibitan ini sebagai upaya mendorong warga Mengkapan dalam pelestarian mangrove dan untuk memajukan ekowisata di Kampung Mengkapan.
“Kami berharap dengan adanya pembibitan ini jumlah tanaman bakau terutama jenis Avicennia marina meningkat sehingga kedepannya tanaman bakau ini dapat dimanfaatkan secara ekonomi untuk menunjang kesejahteraan masyarakat setempat lewat pengembangan pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan tentunya,” tambah Annisya, tuan rumah program KUKERTA Balek Kampung Mengkapan.
Sumber : Rilis
Editor : Afrijon