PERAWANG (Infosiak.com) – Sebagai warisan luhur budaya bangsa Indonesia, batik kini sudah dikenal di seluruh penjuru dunia. Terlebih lagi, sejak tahun 2 Okober 2009, UNESCO meresmikan batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) melalui program CSR dan Dekranasda Siak menggelar pelatihan membatik. Pelatihan tersebut diikuti sebanyak 15 orang dari kecamatan Tualang dan Siak. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 11 – 14 Februari 2020 di Rumah Pintar Abdul Wahid Perawang.

Murseno dari Corporate Social Responsibility (CSR) Indah Kiat Perawang menyebutkan dengan kegiatan diharapkan ini nantinya para peserta bisa mengembangkan motif-motif batik, sehingga lahir para pengrajin batik sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya.
“Kami mendorong potensi lokal sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya pembatik” ujarnya, Rabu (13/2/2020).
Selama 4 hari para peserta gembleng oleh tenaga ahli dari Yogyakarta, Handoyo. Pelatihan membatik dengan sistem tutup celup ini bisa lebih murah dengan penggunaan pewarna naptol.
Sementara itu Ketua Dekranasda Kabupaten Siak Rasidah Alfedri menyambut baik fasilitasi dari IKPP untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas para pembatik di Siak.
Menurut dia, dengan pelatihan itu bisa meningkatkan kemampuan membatik, meningkatkan kualitas produk serta bisa meningkatkan dan menambah pendapatan keluarga.

“Kami menyambut baik pelatihan program CSR dari IKPP ini, tentunya diharapkan tidak berhenti sampai di sini. Selain mendorong kualitas produk juga bisa membantu memfasilitasi pemasarannya secara berkelanjutan” kata Rasidah.
Ia berharap para peserta memafaatkan kesempatan pelatihan itu untuk meningkatkan kemampuan serta mempraktikan teknik-teknik baru yang disampaikan oleh pembimbing selama empat hari pelatihan.
Hasbi salah satu peserta asal Tualang menyampaikan ungkapan terima kasih kepada ‘rumah pintar’ dan optimis ilmu yang diperolehnya akan diterapkan hingga bisa menjadi sumber pendapatan bagi dirinya.
Sementara Merry, salah satu pembatik binaan Dekranasda Siak mengatakan kalau ilmu yang didapat bisa membuat aneka harga jual batik yang beragam dan terjangkau bagi orang banyak.
Laporan : Jhon
Editor : Afrijon