SIAK (Publiknews) – Minimnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Siak tahun 2017, ditambah lagi dengan semakin memburuknya kondisi ekonomi bangsa secara Nasional, membuat sebagian besar rakyat Indonesia menjadi galau dan prihatin. Termasuk sebagian besar masyarakat (kelompok peternak sapi, red) yang ada di wilayah Kabupaten Siak Provinsi Riau.
Dari sekian banyak kelompok peternak Sapi yang ada di Kabupaten Siak, sebagian besar memang telah merasakan dan menikmati sejumlah program bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Siak yang disalurkan melalui Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakkanla). Seperti bantuan bibit, bantuan mesin pakan, bantuan kandang, bantuan pagar kandang, dan lain sebagainya.
Namun, kemungkinan besar, bantuan-bantuan seperti yang pernah disalurkan pada tahun-tahun yang lalu itu sudah tidak ada lagi di tahun 2017 ini. Hal itu disebabkan karena kondisi keuangan yang tengah morat-marit dan tidak menentu.
Pantauan awak media di Lapangan, sebagian besar kelompok Peternak Sapi yang ada di Wilayah Kabupaten Siak saat ini memang terlihat sudah mengalami kemajuan. Seperti kelompok Peternak yang ada di Kecamatan Dayun, Koto Gasib, Lubuk Dalam, dan Kerinci Kanan. Meskipun ada sebagian kecil dari mereka (kelompok Peternak, red) itu yang masih memerlukan bantuan dan uluran tangan dari Pemerintah Pusat dan Daerah guna mengembangkan usaha Peternakannya.
Sebagaimana dikemukakan oleh Basuki (50), salah seorang Ketua Kelompok Peternak Sapi yang tinggal di Kampung Banjar Seminai Kecamatan Dayun, dirinya mengaku sangat terbantu dan berterima kasih kepada Pemda Siak yang telah menyalurkan program bantuan kandang pada tahun 2016 lalu. Meskipun masih ada beberapa warga (peternak, red) yang sampai saat ini belum memiliki fasilitas kandang yang memadai.
“Alhamdulillah, pada tahun 2016 kemarin kelompok kami, yakni kelompok Peternak “Sumber Rezeki” menerima bantuan kandang dari Pemda Siak, dan kabarnya ada juga kelompok Peternak yang menerima bantuan Pagar Kandang, kami berharap kiranya bantuan seperti ini bisa terus disalurkan oleh Pemerintah, karena masih banyak Peternak yang saat ini belum memiliki fasilitas kandang yang memadai,” ujar Basuki, Selasa (7/2/2017) saat ditemui Infosiak.com.
Basuki juga menyebutkan, bahwasanya pada beberapa pekan terakhir ini, para Peternak Sapi di Siak merasa sedikit cemas dan khawatir. Setelah beredarnya kabar tentang adanya Virus (penyakit Sapi, red) yang sedang merebak di beberapa daerah, dan dikabarkan sudah menyebabkan kematian pada beberapa Sapi milik para Peternak.
“Beberapa pekan terakhir ini, kami benar-benar khawatir terkait berjangkitnya Virus Sapi yang telah menewaskan beberapa ternak (Sapi, red) milik warga, oleh sebab itu kami berharap, kiranya petugas kesehatan hewan bisa melakukan pemeriksaan dan penyuntikan terhadap Sapi-sapi yang ada di tempat kami ini,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Disnakkanla Siak Susilawati, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disnakkanla Siak Giatno mengemukakan, bahwasanya pihak Dinas sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengobatan terhadap Sapi-sapi milik kelompok Peternak yang ada di Kabupaten Siak.
“Terkait adanya penyakit Sapi yang tempo hari menewaskan beberapa ternak (Sapi, red) milik warga itu, kami sudah melakukan Vaksinasi Jembrana untuk Sapi-sapi milik para kelompok ternak yang ada di Siak,” terang Giatno.
Menyinggung soal program bantuan bagi para kelompok peternak yang ada di Kabupaten Siak, Giatno membenarkan jika pada tahun 2016 lalu Pemda Siak melalui Disnakkanla telah merealisasikan bantuan pembangunan Kandang dan Pagar Kandang untuk sejumlah kelompok peternak yang ada di wilayah Kecamatan Dayun, Lubuk Dalam, Koto Gasib, dan Kerinci Kanan.
“Iya, pada tahun 2016 lalu kita sudah menyalurkan bantuan pembangunan Kandang untuk 4 kelompok yang ada di Kecamatan Dayun, dan pembangunan Pagar Kandang untuk sekitar 8 kelompok yang ada di Kecamatan Kerinci Kanan, Lubuk Dalam, dan Koto Gasib,” sambung Giatno.
Lebih lanjut Giatno menjelaskan, bahwasanya program bantuan seperti yang telah disalurkan pada tahun 2016 lalu itu, belum tentu bisa disalurkan kembali pada tahun 2017 ini. Mengingat kondisi keuangan sedang dalam kondisi terombang-ambing dan belum jelas gimana ke depannya.
“Kami belum bisa memastikan, apakah tahun ini program bantuan seperti itu bisa disalurkan kembali atau tidak. Karena kondisi keuangan sedang tidak menentu, bahkan boleh jadi pada tahun 2017 ini tidak ada lagi bantuan yang bisa disalurkan,” tutupnya. (Tok)