SIAK (Infosiak.com) – Belum lama ini awak media sempat melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Siak Riau. Peninjauan yang dilakukan oleh awak media itu berkenaan dengan adanya informasi bahwa fasilitas di sejumlah sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Dayun dan Mempura sudah banyak yang memprihatinkan alias tidak layak.
Berdasarkan fakta di lapangan, awak media sempat menemukan kondisi meja-kursi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Dayun yang sudah lapuk dan berlobang.
“Iya pak, di sekolah kami ini meja-kursinya memang sudah lama, bahkan ada yang sudah rusak dan tidak layak pakai,” sebut salah seorang yang ditemui Infosiak.com di lokasi sekolah,” Kamis (25/07/2024) siang.
Pria yang mengaku bekerja sebagai penjaga sekolah itu, terlihat agak gugup saat dimintai tanggapan panjang lebar atas kondisi di sekolahnya, ia mengaku takut dan khawatir bilamana apa yang ia sampaikan itu nantinya akan menyinggung perasaan atasannya, bahkan ia juga mengaku takut jika nantinya dipanggil atau dimarahi oleh pejabat OPD terkait.
Guna mendapatkan jawaban/penjelasan atas kondisi meja-kursi SD yang ada di wilayah Kecamatan Dayun itu, Infosiak.com mencoba mengkonfirmasi Kepala Bidang (Kabid) SD Disdikbud Siak Hari Supristianto, dari jawaban yang ia sampaikan, pihaknya mengaku bahwa untuk kebutuhan meubeler di sekolah dirasa sangat besar.
“Ok thanks infonya, iya meubeler ni kebutuhannya emang besar juga. Kami nyicil pengadaan setiap tahunnya sesuai kemampuan APBD yang bisa dialokasikan,” jawab Kabid Hari, Kamis (25/07/2024) sore, menjawab konfirmasi Infosiak.com via pesan whatsapp.
Terkait adanya meubeler sekolah yang sudah mengalami kerusakan dan kurang layak pakai tersebut, Kabid SD Disdikbud Siak itu justeru menyinggung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang menurutnya pihak sekolah bisa menggunakan dana BOS untuk keperluan pengadaan meubeler (meja-kursi, red).
“Sebenarnya di sekolah pun bisa juga bantu nyicil pengadaannya melalui dana BOS, meskipun tidak langsung banyak. Jadi dua sisilah,” lanjut Kabid Hari.
Saat awak media menunjukkan sejumlah foto kondisi meja-kursi sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Dayun itu, Kabid Hari seolah tidak hafal dengan sekolah-sekolah (SD, red) yang menjadi tanggungjawabnya itu, bahkan Kabid Bidang SD Disdikbud Siak itu justeru malah bertanya kepada awak media.
“SD di mana aja yang kamu tahu?, biar bisa kami syncronkan dengan data kami, dan mana tau bisa juga kami prioritas yang awak media kunjungi untuk dialokasikan, cuman mungkin tidak langsung terpenuhi semua. Kalo ada awak media catat bolehlah dishare ke kami datanya,” sebutnya lagi.
Sebagai seorang ASN yang idealnya adalah pejabat negara, sudah semestinya menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal sesuai tanggungjawabnya. Sungguh terkesan aneh jika sekelas pejabat/Kabid SD tidak hafal dan tidak tau persis atas kondisi fasilitas sekolah yang dibidanginya.
Dengan masih banyaknya ditemukan kondisi fasilitas sekolah, baik ruang kelas, ruang perpustaaan, ruang majelis guru, dan meja-kursi yang memprihatinkan itu, sudajh semestinya para pejabat Disdikbud Siak (Kadis ataupun Kabid, red) rutin turun ke lapangan guna mengecek kondisi di sekolah-sekolah, tanpa harus menunggu adanya informasi dari masyarakat ataupun awak media.
Sebab para pejabat tersebut digaji oleh uang negara untuk bekerja sesuai kewajibannya, termasuk rutin melakukan peninjaun terhadap sekolah, bukan hanya sibuk menghabiskan waktu (jam kerja, red) di dalam kantor.
Laporan: Atok