JAKARTA (Infosiak.com) – Sebagian besar orang pasti tidak akan menolak jika diberi makanan lezat satu ini. Terlebih sekarang semakin banak restoran cepat saji yang khusus menyajikan berbagai olahan ayam.
Melansir Kompas.com, ayam kaya akan protein berkulitas tinggi dan rendah lemak jenuh. Selain itu, daging ayam juga megandung mineral, diantaranya kalsium, zat besi, fosfor, kalium dan zinc. Daging ayam juga kaya akan vitamin A dan berbagai vitamin B.
Kita tahu bahwa sekarang ini, dibandingkan dengan ayam kampung, di pasaran lebih banyak dijual ayam potong atau broiler. Perbedaan ayam kampung dengan ayam broiler adalah kandungan lemak dan total energinya.
Sayangnya, sekarang ini, daging ayam yang justru banyak terdapat di pasaran adalah ayam broiler atau potong sehingga sering mengonsumsi ayam potong bukanlah hal yang bijak. Sebab, ayam potong juga banyak mengandung hormon estrogen yang disuntikkan oleh peternak agar ayam tersebut cepat tumbuh besar.
Menurut Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Agustin Kusumayati, konsumsi ayam yang disuntik hormon dapat memengaruhi hormon anak laki-laki yang sedang dalam masa pertumbuhan.
“Kalau anak kita laki-laki suka sekali makan ayam yang gemuk-gemuk, sementara ayam di peternakan disuntik hormon, dan hormonnya itu hormon perempuan (estrogen), jangan heran penisnya bisa menjadi kecil,” kata Agustin.
Tak hanya itu, terlalu banyak mengonsumsi daging berhormon dapat memengaruhi tingkah laku mereka. Agustin menyebutkan bisa saja anak laki-laki justru bertingkah seperti perempuan. Sedangkan bagi anak perempuan yang sering mengonsumsi ayam potong, akan mempercepat datangnya haid.
“Misalnya sekarang ada anak-anak usia 9 tahun yang sudah haid. Padahal biasanya umur 11 atau 12 tahun,” tambahnya.
Lambat laun, hormon dalam tubuh menjadi tidak seimbang dan ini memicu berbagai dampak negatif lainnya. Seperti tekanan darah tinggi, kista ovarium, endrometriosis, depresi, PMS, serta kanker payudara, ovarium maupun rahim.
Oleh karena itu, jika ingin mengonsumsi ayam, usahakan mengonsumsi ayam kampung saja. Atau dapat menyeimbangi konsumsi ayam tersebut dengan sayuran yang lebih banyak mengandung gizi.
Sumber : Kompas
Editor : Afrijon