JAKARTA (Infosiak.com) – Perubahan status di Facebook ternyata menjadi sumber data penelitian untuk menunjukkan kondisi kejiwaan seseorang, tergantung dari apa yang ditulisnya.
Melalui riset yang diperlihatkan pada laporan jurnal Proceedings of the National Academy Sciences, peneliti menganalisa penggunaan bahasa di dalam post dan status pengguna Facebook.
Dari sana akan dapat diperkirakan tingkat depresi seseorang di masa depan, dan juga untuk mengenali orang yang membutuhkan dukungan kesehatan mental dan juga diagnosa.
Sekilas penelitian tersebut terlihat positif, tetapi ada pihak yang mempertanyakan cara peneliti untuk mendapatkan datanya, yaitu melalui post dan status di Facebook.
Sebelumnya, peneliti menggunakan media pengumpulan orang untuk dijadikan sampel penelitian, dan biayanya cukup tinggi.
Berkat adanya Facebook, biaya tersebut dapat ditekan dan juga varian dari sampelnya menjadi lebih luas; ternyata cara ini sudah dilakukan peneliti selama bertahun-tahun.
Akan tetapi ada satu masalah yang perlu diperhatikan di sini; peneliti mengambil data tersebut tanpa izin dari pemilik akun Facebook.
Hasil dari penelitian melalui pengumpulan data tanpa sepengetahuan sampel atau orangnya tersebut bahkan sudah sempat diumumkan sebagai laporan.
Tidak hanya penelitian mengenai kejiwaan, baru-baru ini terungkap pula kasus besar yang melibatkan Cambridge Analytica yang menggunakan data 87 juta pengguna Facebook.
Kasus tersebut terjadi karena badan tersebut mengembangkan profil yang bisa digunakan oleh marketer dan kampanye politik guna menentukan iklan dan kampanye yang efektif.
Sayangnya, hingga kini data mengenai pengguna Facebook yang mencapai 2 milyar akun tersebut masih tetap dieksploitasi.
Memang, ada peneliti yang meminta izin penggunaan data tersebut dari pemilik akun, tetapi setelah itu informasinya dibagikan kepada peneliti lain yang akan menggunakannya tanpa izin.
Untuk itu, sebaiknya kamu sudah mulai memperhatikan apa yang ditulis di post dan update status Facebook milikmu, karena tidak hanya peneliti kejiwaan, tetapi data tersebut juga bisa digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sumber : Nextren
Editor : Afrijon