JAMBI (Infosiak.com) – Dampak asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai mengintai masyarakat Jambi. Salah satu yang diduga menjadi korbannya, yaitu Al Fikri, warga Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi, yang saat ini sedang menjalani perawatan medis.
Ibunda Fikri, Sari Andestema mengeluhkan dari dampak asap yang menyebabkan anaknya jatuh sakit. Fikri mengalami iritasi mata, akibat pertikel yang terbawa oleh Karhutla di wilayahnya. Apalagi saat kejadiah, asap memang lebih pekat dari biasanya dan bahkan sampai masuk rumah.
“Anak saya dirawat dari hari Senin kemarin, kata dokter salah satu penyebabnya dampak dari asap yang mengakibatkan mata kering, dan membuat kornea matanya lecet bisa juga bakteri dan lainnnya,” kata Sari, Jumat (13/09/2019).
Sampai sekarang sudah 5 hari Fikri dirawat di Rumah Sakit Siloam Jambi dengan mata terperban diduga kornea sepasang bola matanya terluka. “Hari ke 1 dan ke 2, air mata yang keluar masih normal,” terangnya.
Tapi, masuk hari ke 3 dan ke 4 air mata yang keluar sudah bercampur darah, Fikri sudah tidak bisa menahan perihnya setiap efek obat yang disuntikan hilang dan Fikri mulai mengeluh sakit.
“Obat yang diberikan bukan lagi oral, tapi melalui suntikan dan infus, dosisnya pun mulai dinaikan,” jelasnya.
Mata Fikri sudah tak kuat untuk menahan asap, yang setiap hari semakin pekat. Akhirnya kornea matanya luka, mengakibatkan padangannya kabur dan matanya mengalami gangguan penglihatan sehingga harus dirawat.
“Semoga hujan segera turun biar semuanya cepat berlalu,” tutur Ibunda Fikri.
Ia berharap tidak ada lagi korban dari dampak asap Karhutla, yang terjadi khususnya di daerah Tanjabtim. Pesan dari Ibunda Fikri, agar anak-anak diusahakan untuk memakai kaca mata dan masker serta diusahakan anak-anak tidak bermain diluar ruangan.
“Kabut asap didaerah saya sudah sangat berbahaya, bahkan bisa merenggut nyawa, asapnya sudah mengandung partikel-partikel beracun,” ungkapnya.
Menurutnya jika nanti anaknya sudah sehat, belum boleh dipulangkan dulu ke Sabak sebelum asap hilang.
“Kalau asap sudah hilang, baru boleh pulang, sebab mata Fikri sudah terinfeksi asap dari dampak Karhutla,” pungkasnya.
Sumber : Jamberita
Editor : Afrijon