SIAK (infosiak) – Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, melalui Balai Bahasa Provinsi Riau, kunjungi Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Siak pada Senin (09/10/2020).
Kepala Balai Bahasa Riau, Drs Songgoh Siruah, M.Pd menyampaikan, salah satu cara untuk memartabatkan bangsa, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Berbahasa yang baik dan benar sangat penting sebagai warga negara, karena berkaitan dengan rasa nasionalisme bangsa,” tutur Songgo.
Menurut Songgo, berbahasa itu, bernalar dan berlogika. Pengetahuan kebahasaan sangat perlu, apalagi bagi media massa yang setiap hari menyampaikan informasi ke publik. mengunakan bahasa yang baik dan benar, akan mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca.
Disampaikan Songgo, untuk memperkaya dinamika berbahasa dan menempatkan bahasa dalam tulisan, sebaiknya media massa mengupload kamus besar bahasa Indonesia edisi kelima (KBBI V).
“Mari utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan tertibkan bahasa asing,” ujarnya.
Di tengah pembicaraan santai, Songgoh menyarankan agar seluruh Wartawan, selain menerapkan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) juga hendaknya, memastikan kemampuan berbahasanya dengan uji kompetensi bahasa Indonesia (UKBI). Dalam hal ini, setidaknya ada lima seksi pengujian yang harus dilalui, untuk memastikan kompetensi berbahasanya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Siak, Ali Masruri SPd, mengajak kepada insan pers yang ditugasi di Kabupaten Siak dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa yang baik dan benar dapat mempengaruhi kualitas media dan wartawan, sebaliknya bisa berujung pidana.
“Kami tidak ingin di Kabupaten Siak, ada Wartawan di pidana karena salah dalam menggunakan bahasa,” ucapnya.
Untuk itu, mewakili Wartawan yang ditugasi di Kabupaten Siak berharap kepada Balai Bahasa Provinsi Riau, bisa memberikan penyuluhan bahasa Indonesia lagi dengan topik berbeda, karena sangat membantu menguatkan bekal dalam menjalankan kegiatan jurnalistik
“Ayo kita gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kalau bukan kita siapa lagi,” ajaknya. (Ali)