SIAK (Infosiak.com) – Sejak merebaknya kasus wabah virus corona alias covid-19 di wilayah Indonesia pada sekitar Dua bulan yang lalu, sampai hari ini wabah virus corona tersebut masih terus menghantui masyarakat. Tak terlepas masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Siak Provinsi Riau.
Sebagai upaya dalam menangani dan menghentikan merebaknya wabah virus corona di Kabupaten Siak, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Siak telah membentuk tim “Gugus Tugas Penanganan Covid-19” yang diketuai langsung oleh Bupati Siak H Alfedri M.Si.
Berdasarkan data yang ditampilkan di laman website corona.siakkab.go.id, hingga memasuki pekan kedua tanggal 13 April 2020 ini, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Siak mencapai 1.785 orang. Ditambah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 8 orang, dengan jumlah total ODP dan PDP sebanyak 1.793 orang.
Terkait tingginya angka jumlah ODP dan PDP di Kabupaten Siak itu, pada beberapa hari yang lalu Bupati Siak H Alfedri M.Si bersama seluruh tim Gugus Tugas telah menggelar press release sekaligus memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah maupun berkumpul-kumpul di atas jam 21:00 WIB malam.
Disamping itu, Pemkab Siak melalui tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 akan terus berupaya memberikan informasi yang tepat dan cepat kepada masyarakat terkait perkembangan kasus covid-19 di wilayah Kabupaten Siak. Sebagaimana dijelaskan oleh Koordinator Bidang Informasi dan Komunikasi Tim Gugus Tugas Covid-19 Siak H Arfan Usman M.Pd, Senin (13/04/2020) siang, kepada Infosiak.com.
“Untuk masalah informasi terkait penanganan dan perkembangan covid-19 ini, semua data diolah oleh Diskominfo bersama Dinas Kesehatan (Diskes) Siak agar tidak terjadi kesimpang siuran informasi yang dapat menyebabkan ketakutan di masyarakat. Oleh sebab itu, semua hal yang berkaitan dengan ini harus satu sumber data,” terang Arfan Usman.
Lebih lanjut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Siak itu menegaskan, bahwasanya penyebab tingginya angka ODP dan PDP itu dikarenakan banyaknya siswa dan mahasiswa asal Kabupaten Siak yang pada beberapa waktu lalu baru pulang dari pulau Jawa.
“Tingginya angka ODP itu karena kemarin banyak siswa dan mahasiswa kita yang baru pulang dari Jawa. Namun mereka semua bukan sakit atau terinfeksi oleh covid-19, tapi karena mereka baru pulang dari daerah jalur merah. Oleh sebab itu maka mereka terdaftar sebagai ODP selama 14 hari. Sedangkan untuk yang berstatus PDP, sampai hari ini juga belum diketahui secara pasti apakah positif atau negatif, karena hasil pemeriksaan swab yang dikirim ke Jakarta belum diumumkan,” lanjut Arfan Usman.
Terkait tingginya angka ODP dan PDP di Siak itu, diharapkan agar masyarakat tidak panik dan resah dalam menyikapinya, karena secara umum, yang berstatus ODP dan PDP belum tentu positif terjangkit covid-19, karena untuk kepastian positif dan negatifnya harus menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium Jakarta.
Laporan: Atok
Editor: Afrijon