Beranda HEADLINE Korban Berjatuhan, Ini Penyebab Harimau Sumatera Serang Manusia

Korban Berjatuhan, Ini Penyebab Harimau Sumatera Serang Manusia

1626

PALEMBANG (Infosiak.com) – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyebut salah satu penyebab keluarnya harimau Sumatera dari habitatnya karena mangsanya sudah habis diburu manusia. Akibatnya, raja hutan itu memangsa apapun yang ditemuinya, termasuk manusia.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat BKSDA Sumsel Martialis Puspito mengungkapkan, sasaran perburuhan manusia adalah kambing hutan, kijang, dan babi hutan.

Hewan-hewan itu sebelumnya sangat mudah ditemukan namun sudah nyaris punah karena marak diburu.

“Dugaan kami penyebab serangan harimau ke manusia karena mangsanya sudah habis diburu. Jelas rantai makanan di habitatnya terputus,” ungkap Martialis, Jumat (13/12/2019).

Baca Juga:  Nagita Slavina Dilarikan ke RSUD, Diduga Keracunan Makanan di Siak

Menurut dia, dugaan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Pihaknya kerap menemukan kepala kambing hutan di hutan lindung yang mati diburu pemburu. Belum lagi perburuan babi hutan yang hampir terjadi setiap pekan.

“Harimau kelaparan, wajar makanannya sudah habis. Apapun yang ditemuinya jadi sasaran,” katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah setempat juga harus bijak mengelola tempat wisata, seperti di Gunung Dempo Pagaralam. Banyak jalur perlintasan harimau kini telah menjadi obyek wisata sehingga membuat harimau terancam.

Baca Juga:  Satu Orang Warga di Riau Tewas Dimakan Hidup-hidup Harimau Sumatera

“Misal Tugu Rimau, itu dulu teritorial harimau, tapi sekarang malah jadi jalur pendakian, banyak warung-warung di sana,” ujarnya.

Tak kalah pentingnya lagi, sambung dia, perambahan hutan lindung yang menjadi habitat harimau juga turut menyumbang keganasan harimau.

Wilayah hidup binatang buas dilindungi itu menjadi semakin menyempit, padahal jelajahnya setiap hari bisa mencapai 20 kilometer.

“Ini adalah fakta, terlebih beberapa serangan yang terjadi sebulan terakhir berada di hutan lindung, tempat hidup harimau,” tegasnya.

Baca Juga:  Kunjungan Balasan, PWI dan Pemkab Pelalawan Lawatan Ke Siak Pekan Depan

Diketahui, dalam kurun waktu sebulan terakhir, ada lima kali serangan harimau terhadap manusia, tiga di antaranya tewas dengan mengenaskan.

Korban teranyar adalah Mustadi (50), warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Muara Enim. Korban diserang harimau saat berada di kebun kopi yang berada di kawasan hutan Seribu Kebun Pedamaran, Kecamatan Kota Agung, Lahat, Kamis (12/12/2019) sore.

Sumber : Merdeka
Editor : Afrijon

loading...