PERAWANG (Infosiak.com) – Warga korban banjir di RW 1 Kelurahan Perawang Kecamatan Tualang, Siak kesekiankalinya terpaksa mengungsi ke rumah tetangga ataupun saudara. Hal itu dikarenakan tiap tahun wilayah tersebut sudah menjadi langganan banjir.
“Kalau banjir besar di sini tiap tahun pak, tapi kalau banjir kecil ada 5 kali dalam setahun. Kami sudah jenuh dengan kondisi seperti ini terus. Kenapa pemerintah belum dapat juga mencari solusi masalah banjir di sini,” ujar Yeni salah satu korban banjir yang mengungsi ke rumah tetangga.
Warga korban banjir berharap pemerintah segera mungkin mengatasi bencana banjir yang setiap tahun terjadi. Selain curah hujan tinggi, menurut warga air sungai Perawang kembali meluap dikarenakan kurang maksimalnya normalisasi terhadap anak sungai Siak itu.
“Kalau sembako sampai berapa lah pemerintah memberi. Yang terpenting sama kami bagaimana banjir ini tidak terjadi lagi setiap tahunnya. Karena lebih banyak kerugian daripada sembako yang kami dapat,” katanya.
Selain banjir merendam rumah setinggi lutut orang dewasa, perabot rumah tangga warga banyak yang rusak. Bahkan salah satu warga yang beternak kambing mengaku terdapat 6 ekor hewan ternaknya mati akibat banjir besar yang terjadi beberapa tahun lalu. “Kalau begini terus kambing saya lama-lama habis, pak” kesalnya.
Sementara itu, Lurah Perawang yang datang ke lokasi banjir bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Siak mengatakan saat ini bantuan sembako sudah turun dari pemerintah. Selain itu pemerintah juga akan membangun tenda tenda untuk pengungsi korban banjir.
“Bantuan tanggap cepat dari pemerintah seperti sembako dan tenda-tenda pengungsi. Bantuan sembako ini bertahap, nanti akan datang bantuan lagi. Sedangkan bantuan sembako berupa beras, mie instan dan beberapa kebutuhan lainnya.
Mengenai banjir yang terjadi setiap tahun, mantan Lurah Kampung Dalam Kecamatan Siak ini menyebutkan bahwa upaya pemerintah dalam pencegahan banjir sudah dilakukan melalui pembangunan drainase dan normalisasi sungai.
Tonton videonya :
“Tapi yang namanya curah hujan yang tak tertampung sehingga terjadi banjir kembali. Kedepannya kita akan informasikan ke pemda apa yang harus dibenahi agar tidak terjadi banjir lagi,” jelasnya.
Laporan : Jhon
Editor : Afrijon