Beranda Riau Sebagian Warga di Wilayah Riau Ini Pilih Mengungsi Akibat Kabut Asap

Sebagian Warga di Wilayah Riau Ini Pilih Mengungsi Akibat Kabut Asap

434

PEKANBARU (Infosiak.com) – Kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan makin pekat di Pekanbaru. Jarak pandang bahkan sampai titik terendahnya pada tahun ini, yakni hanya 300 meter saja, dengan kualitas udara pada level berbahaya.

Banyak warga Pekanbaru tumbang karena kabut asap ini. Mulai dari guru, murid, bahkan sejumlah mahasiswi ketika berdemo menuntut penuntasan Karhutla sampai sempoyongan dan harus diberikan oksigen karena napasnya sesak.

Sebagian warga sudah tidak tahan lagi tinggal di tengah kabut asap. Sudah ada yang mengungsi ke berbagai daerah seperti Sumatra Barat dan kota-kota besar di Pulau Jawa.

Pengungsi memilih jalur udara dengan menaiki pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Ada juga memakai kendaraan roda empat dengan harapan mendapat udara segara penuh oksigen di daerah tujuan.

Seorang warga Pekanbaru, Selly, ditemui di Bandara SSK II menyebut dirinya sudah tidak tahan lagi tinggal di Pekanbaru. Bersama suami dan dua anaknya, dia memilih mengungsi ke Jakarta karena ada kerabat di sana.
“Ini mau terbang, pesawat jam 11. Sudah tak sehat lagi tinggal di Pekanbaru ini,” katanya.

Baca Juga:  Varian Baru, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah di Riau Imbau Masyarakat Perketat Prokes

Dia menyebut ke Jakarta selama beberapa hari. Dia akan pulang jika kabut asap di Pekanbaru sudah tidak ada lagi dan udara membaik untuk kesehatan.

“Rencananya seminggu karena anak-anak juga libur sekolah. Kalau masih ada asap diperpanjang lagi,” sebutnya.

Dia sempat ragu mengungsi memakai pesawat karena takut operasional Bandara SSK II terganggu kabut asap. Apalagi pada pagi harinya sempat ada pesawat dialihkan ke Batam karena kabut asap pekat.

Baca Juga:  ASN Pemda Riau Meninggal Diduga Korban Kabut Asap

“Namun menjelang siang tadi, jarak pandang di bandara sudah bisa membuat pesawat mendarat dan terbang,” kata Selly.

Sumber : Liputan6
Editor : Afrijon

loading...