Beranda NASIONAL Qiyamat Sughro Landa Indonesia, Ribuan Mayat Bergelimpangan

Qiyamat Sughro Landa Indonesia, Ribuan Mayat Bergelimpangan

383

NASIONAL (Infosiak.com) – Belum kering air mata para korban gemba Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Lagi-lagi musibah bencana alam gempa bumi disertai tsunami melanda wilayah Palu dan Donggala Sulawesi. Yang pada musibah tersebut, dikabarkan ratusan nyawa melayang dan ribuan penduduk terpaksa harus kehilangan tempat tinggal.

Berdasarkan data dan informasi yang diterima Infosiak.com, pada musibah bencana alam (gempa bumi, red) yang terjadi di Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat sekitar Dua bulan lalu, tercatat sebanyak 564 orang meninggal dunia, dan ratusan Kepala Keluarga (KK) kehilangan harta benda.

Pada menjelang akhir September 2018, gempa dahsyat berkekuatan 7,7 skala richter disertai tsunami kembali terjadi di wilayah Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Tak tanggung-tanggung, pada musibah tersebut dikabarkan sekitar 1.400 orang meninggal dunia dan puluhan ribu penduduk terpaksa harus mengungsi.

Musibah demi musibah yang melanda wilayah Republik Indonesia tersebut, tentunya tidak terlepas dari apa yang telah ditetapkan dan dikehendaki oleh sang maha pencipta Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT). Sebagaimana yang tercantum dalam kitab suci Al quran (pedoman umat islam, red).

Baca Juga:  Kini Giliran Nias Barat Digoyang Gempa Berkekuatan 5.2 SR

“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. (QS. Ali Imran 3: 109).

“Maka, apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereke?, jika kami menghendaki, niscaya kami benamkan mereka di bumi atau kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya atas yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah. (QS Saba’ 34: 09).

Gempa bumi disertai tsunami yang telah memporak-porandakan sebagian besar wilayah Palu dan Donggala itu, menurut catatan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, berkekuatan 7,4 skala richter, dari sebelumnya 7,7 skala richter. Pusat gempa terjadi pada 0,2 lintang selatan dan 119,89 bujur timur, serta kedalaman 11 KM. Pusat gempa tersebut berjarak 25 KM timur laut dari Donggala Sulteng.

Baca Juga:  Mardani Ali Sera Ingatkan Pemerintah: Jangan Remehkan Tenaga Honorer

Bencana alam yang terjadi di wilayah Republik Indonesia secara berturut-turut tersebut, tentunya harus menjadi pelajaran/catatan penting bagi kita semua dan bagi segenap rakyat Indonesia dimanapun berada.

Dalam ajaran Islam, Dunia beserta isinya (bumi, langit, bulan, bintang, matahari, dll), pada suatu saat nanti akan diluluhlantakkan oleh sang maha pencipta, yang mana pada saat itu seluruh makhluq hidup akan binasa. Yang dalam istilah lazimnya disebut “hari qiyamat” atau hari kehancuran dunia.

Kata qiyamat berasal dari bahasa Arab (القيامة ), sebuah kata bentuk gerund yang diambil dari asal kata (قٰام، يقوم ) yang berarti bangkit/berdiri. Qiyamat menurut istilah syara’ (agama) adalah Kebangkitan seluruh manusia setelah kehancuran dunia. Namun, dalam pengertian umum (istilah bahasa Indonesia, red) qiyamat atau hari qiyamat sering diartikan sebagai hari kehancuran alam semesta.

Baca Juga:  Sabtu Ini, Gubri Buka Kongres IKA UIN Suska Riau 2016

Dalam kajian Islam, Qiyamat terbagi dalam Dua pengertian, yakni:
1. Qiyamat Kubro (qiyamat besar).
2. Qiyamat Sughro (qiyamat kecil).

Qiyamat Kubro secara luas diartikan sebagai suatu peristiwa (kehancuran dunia, red) yang akan terjadi pada akhir zaman nanti. Yang mana sebelum terjadi peristiwa (qiyamat kubro) itu, akan terlihat dan dirasakan beberapa tanda-tandanya di tengah umat manusia.

Qiyamat Sughro secara umum diartikan sebagai suatu peristiwa yang menyebabkan kerusakan, kerugian, kehancuran di tengah umat manusia. Seperti terjadinya musibah (bencana alam, red) tanah longsor, banjir, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, kematian, dan lain sebagainya.

GempaPenulis: Miswanto/Tok (dari berbagai sumber)
Editor: Afrijon

loading...