SIAK (Infosiak.com) – Para pelanggan PLN di wilayah Kabupaten Siak Riau, mengaku kaget dengan besarnya tagihan listrik yang harus mereka bayar di bulan Juni 2020 ini. Tak tanggung-tanggung, besarnya tagihan listrik yang harus mereka bayar tersebut mencapai 2 kali lipat lebih besar dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
“Saya benar-benar kaget mas, saat saya membayar tagihan listrik kemarin, tagihan yang harus saya bayar mencapai Rp1 juta lebih, padahal di bulan-bulan sebelumnya saya membayar hanya sekitar Rp500.000 hingga Rp600.000,” ujar Sri, salah seorang warga Kecamatan Mempura, Jum’at (05/06/2020) siang, kepada Infosiak.com.
Hal senada juga dikemukakan oleh Rusman, dirinya mengatakan selama menjadi pelanggan PLN, baru kali ini ia membayar tagihan listrik di luar perkiraan biasanya.
“Saya kaget, begitu membayar tagihan listrik, saya dikenakan Rp400.000 untuk bulan Juni ini. Padahal, selama bulan puasa kemarin pemakaian listrik di rumah saya biasa saja, ditambah lagi pas bulan puasa kemarin listrik PLN kerap mati mendadak, tapi anehnya kok justeru tagihan membengkak,” ucap Rusman, dengan nada keheranan.
Menanggapi adanya lonjakan tarif listrik yang sempat membuat kaget dan heran para pelanggan di wilayah Kabupaten Siak itu, Manager PLN Rayon Siak Heru Triwibowo menjelaskan, sebenarnya dari pihak PLN sendiri tidak ada melakukan kenaikan tarif terhadap para pelanggan.
“Kalau tarif listrik sebenatnya tidak ada yang naik. Adanya kenaikan tagihan listrik rek bulan Juni 2020 ini disebabkan karena selama pandemi Covid-19, yakni pada bulan Maret dan April 2020 kebijakan pusat petugas baca meter tidak boleh membaca, sehingga tagihan rekening listrik yang terbit pada bulan April dan Mei 2020 dilakukan rata-rata rekening selama 3 bulan terakhir (Januari, Februari, Maret 2020),” terang Heru Triwibowo, menjawab Infosiak.com.
Heru juga mengatakan, menurut pendapatnya, selama pandemi Covid-19 ini banyak pelanggan yang menghabiskan waktu di rumah saja. Dengan demikian, pemakaian listrik oleh pelanggan cenderung lebih banyak dibandingkan hari-hari biasanya.
“Sementara selama Covid-19 banyak pelanggan berdiam diri di rumah, dan pada bulan Mei kita memasuki bulan puasa (Ramadhan, red), sehingga pemakaian pelanggan sebenarnya cenderung naik. Sehingga ketika petugas sudah mulai baca meter didapati pemakaian pelanggan yang sebenarnya, dan terbit pada rekening bulan Juni 2020,” tutup Heru.
Laporan: Atok
Editor: Afrijon