SIAK (Infosiak.com) – Pada beberapa hari yang lalu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan pernyatan terkait mulai tibanya musim penghujan di wilayah Indonesia. BMKG memprakirakan awal musim penghujan di Indonesia terjadi tidak secara bersamaan, yakni mengalami perbedaan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Hingga pertengahan Oktober tahun 2023 ini, beberapa zona sudah mulai memasuki musim hujan termasuk wilayah sebagian Aceh, Sumatra Utara, sebagian besar Riau, dan Sumatra Barat. Khusus untuk di wilayah Riau sendiri, musim penghujan sudah dimulai pada pertengahan Oktober ini, termasuk di wilayah Kabupaten Siak.
“Jadi secara umum di sebagian Sumatra termasuk Riau dan Bengkulu sudah mulai memasuki musim penghujan. Termasuk juga sebagian Kalimantan, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, dan Papua, ini sudah mulai awal musim hujan di bulan Oktober,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar bertajuk Kapan Musim Hujan akan Datang, Sabtu (28/10/2023) kemarin.
Terkait telah tibanya musim penghujan di sebagian besar wilayah Riau itu (khususnya di Siak, red), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melalui Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pemukiman (PU Tarukim) telah melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi terjadinya banjir seperti yang pernah terjadi pada beberapa tahun lalu.
“Iya, sejak beberapa bulan yang lalu kami sudah melakukan normalisasi (pembersihan, red) saluran air (kanal dan sungai, red) yang ada di wilayah Kabupaten Siak. Semua itu kami lakukan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya banjir,” papar Kepala Dinas PU Tarukim Siak H Irving Kahar Arifin, melalui Kepala Seksi (Kasi) Bidang Pengairan Iswanto, Senin (30/10/2023) siang, kepada Infosiak.com.
Sebagaimana diketahui, pada musim penghujan tahun 2022 lalu sempat terjadi banjir di beberapa kampung yang ada di wilayah Kecamatan Mempura, Pusako, Sungai Apit, Bungaraya, dan Sungai Mandau. Banjir yang sempat menggenangi pemukiman warga tersebut terjadi pada sekitar bulan Desember-Januari.
Khusus untuk di wilayah Kecamatan Mempura, banjir yang terjadi saat tibanya musim penghujan di bulan Desember 2022 lalu itu faktor utamanya disebabkan karena tingginya debit air yang datang/turun dari kanal-kanal milik perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Mempura.
“Khusus untuk di wilayah Kecamatan Mempura, sejauh ini sudah lebih dari 28 kilo meter saluran air (kanal/sungai, red) yang sudah kami lakukan normalisasi, sebagian ada juga yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Adapun total panjang saluran air yang sudah dinormalisasi se-Kabupaten Siak sekitar 140 kilo meter, dan sampai hari ini masih terus berlanjut untuk di beberapa titik/lokasi,” lanjut Iswanto.
Lebih lanjut Kasi Bidang Pengairan Dinas PU Tarukim Siak itu menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di sejumlah wilayah yang dianggap rawan terjadi banjir.
“Kita akan terus berupaya semaksimal mungkin melakukan normalisasi terhadap saluran air yang ada di seluruh wilayah se-Kabupaten Siak, khususnya daerah-daerah yang rawan banjir saat tibanya musim penghujan,” tutup Iswanto.
Sementara itu, Camat Mempura Harland Winanda Mulya S.STP, M.Si, juga mengingatkan masyarakat yang ada di wilayahnya agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar, khususnya parit dan kanal yang ada di pemukiman masyarakat.
“Saat ini kita sudah memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu kami mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Mempura agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” pesan Camat Harland.
Dikatakaannya juga, dengan mulai tingginya curah hujan yang terjadi saat ini, pihak Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Mempura mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di tempat-tempat yang dapat menyebabkan tersumbatnya saluran air, seperti di parit, selokan, kanal, dan sungai.
“Kami juga berpesan agar masyarakat tidak membuang sampah ke kanal maupun parit demi mencegah terjadinya penyumbatan saluran air yang dapat menyebabkan banjir. Disamping itu, kami juga mengimbau agar masyarakat tetap dan terus menerapkan pola hidup sehat (3M), itu semua guna mencegah merebaknya demam berdarah di saat musim penghujan, karena apabila banyak air yang tergenang akan menjadi sarana/tempat berkembang biaknya nyamuk,” tutup Camat Harland.
Laporan: Ali Masruri