SIAK (Infosiak.com) – Warga sekitar Dusun Sido Mulyo Kampung Bungaraya Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak Riau, terkejut dengan aksi yang dilakukan oleh salah seorang pemuda yang nekad mengambil bahan/material bangunan yang sudah disumbangkan oleh salahsatu calon penghulu kampung untuk keperluan pembenahan/pembangunan lapangan volly.
Dari informasi yang beredar, ternyata pemuda yang nekad mengambil material sumbangan itu diduga merupakan orang suruhan salah seorang calon penghulu kampung yang kalah pada Pemilihan Penghulu (Pilpeng) yang digelar tanggal 11 November 2021 lalu.
“Kami heran saja mas, masak koral yang sudah diberikan oleh salah satu calon penghulu Kampung Bungaraya kepada pemuda yang sudah ditaruh di lapangan bola volly kembali diambil, mungkin karena diduga di tempat kami ini dia kalah,” ungkap salah seorang pemuda setempat, Rabu (22/11/2021) siang.
Masyarakat yang ada di sekitar lokasi itu mengaku sangat kaget, ketika melihat ada utusan yang diduga disuruh oleh calon penghulu yang kalah sedang memuat koral dengan mengunakan mobil carry
“Yang jelas, pertamanya kami dikasih saja sama calon penghulu itu tanpa ada MoU, cuman kemarin bahasanya untuk politik, dan waktu itu mereka bilang ini ada bantuan dari calon penghulu. Sebagai pemuda yang membutuhkan lapangan bola volly untuk disemen, tentu kami terima. Setelah pemilihan penghulu kampung selesai dan ternyata suara dia di sini kalah, makanya dia ambil kembali,” bebernya lagi, dengan nada agak kecewa.
Berdasarkan informasi yang dirangkum, bantuan koral itu sekitar satu mobil truk, diperkiraan sekitar empat kubik lebih, dan pemuda disana juga tidak ada meminta, namun hanya menyampaikan bahwa pemuda ingin membuat lapangan bola volley, dan ternyata oleh salah seorang calon penghulu dibantu/dikasih koral.
“Yang jelas kami tidak ada minta dari dia. Namun kami hanya menyampaikan bahwa kami mau buat lapangan bola volly, kalau mau ngasih alhamdulillah, kalau tidak juga tidak apa-apa,” ungkapnya.
“Kami berharap kepada siapapun, baik calon Penghulu, calon dewan, calon bupati dan lain-lain, kalau memang niatnya membantu yang ikhlas saja, jangan separo hati yang ujung-ujungnya ketika kalah diambil lagi,” harapnya.
Sementara itu, PJ Penghulu Kampung Bungaraya Wikamto ketika dihubungi melalui telpon selulernya mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui, dan baru inilah dia mengetahui kalau ada dugaan bantuan diambil kembali.
“Saya tidak tahu mas, dan terkait hal itu tidak ada kaitannya dengan kampung, mungkin mereka ada perjanjian khusus atau MoU. Kalau menurut saya, kalau bisa apa yang sudah diberikan itu diikhlaskan saja, itung-itung membantu masyarakat, kalah menang dalam kompetisi itu hal yang biasa, dan harus legowo,” pungkasnya.
Laporan: Atok