Beranda HEADLINE BSP Akui ada Pipa Bocor dan Pembekuan, Riky: Kita Ambil Langkah, Angkut...

BSP Akui ada Pipa Bocor dan Pembekuan, Riky: Kita Ambil Langkah, Angkut Manual

520

SIAK (com) Kejadian bocornya pipa minyak mentah di saluran pipa transper milik KKKS yang memegang kontrak wilayah kerja CPP Blok, PT Bumi Siak Pusako mengakui bahwa ada terjadi kebocoran pipa minyak milik mereka, terkhusus di KM 70 Dayun. Upaya perbaikan sudah dilakukan, dan saat ini harus melakukan pengangkutan secara manual ke tanki penampungam di Minas.

Demikian penjelasan terkait kondisi operasional PT BSP dalam menjalankan kontrak kerja dengan SKK Migas, disampaikan manager EA PT BSP, Riky Hariansyah kepada Infosiak.com Kamis (14/3/24) melalui sambungan telepon.

Dikatakan Riky, sebagai KKKS di Blok CPP PT BSP yang merupakan mitra SKK Migas, melanjutkan kontrak para kontraktor sebelumnya baik PT Caltex 20 tahun, kemudian 2002-2020 dikelola BOB PT BSP-Pertamina Hulu, dan saat ini baru berjalan tahun kedua, PT BSP dipercaya menjadi pengelola tunggal hingga tahun 2042 mendatang.

“Pipa transper minyak mentah ini, memang menjadi objek fital yang harus diakui, bahwa kondisinya sudah cukup tua. Kalau ada kebocoran ya kita tangani semaksimal mungkin. Namun kondisi bocor di KM 70 Dayun ternyata membuat terjadi pembekuan di dalam pipa, sehingga minyak yang dikirim tidak berjalan justru kembali ke tanki penampungan di Zamrud,” jelasnya.

Baca Juga:  Ini Aturan Jam Kerja ASN Selama Bulan Ramadan 2019

Digambarkannya, minyak mentah ini, memiliki unsur seperti lilin dan jeli. Sebelumnya ada terjadi kerusakan travo listrik untuk operasi. Maka sempat dihentikan aktifitas beberapa waktu, dan membuat kondisi minyak di dalam pipa mengalami pembekuan.

“Maka dari itu, kita yang tetap harus memproduksi minyak, karena aktifitas sumur tidak boleh dihentikan, sempat mengalami kendala. Maka dari itu transper minyak secara manual dengan menggunakan mobil harus kita lakukan, karena pasokan minyak di tanki penampungan juga sudah maksimal,” ujarnya.

“Intinya kita tidak diam, dan tetap berupaya agar operasi tetap jalan, meskipun harus melakukan pengakutan manual sebelum pipa yang sumbat bisa tertangani,” ujarnya.

Dijelaskan Riky Hariansyah yang juga Putra Mantan Bupati Siak, H Arwin AS tersbeut bahwa operasi PT BSP tetap jalan dengan produksi rata-rata 8.500-9.000 ribu barel per hari.

Baca Juga:  Pemkab Siak Segera Buka Assesment Test untuk Mengisi Jabatan Kosong di Dua OPD

Terkait langkah detail tentang operasional PT BSP yang merupakan BUMD Siak bekerja sama dengan Pemprov Riau sebagai pemilik saham, dan beberapa daerah di Riau tersebut, masih ditunggu infosiak.com. karena diakhir pemberian keterangan tersebut, infosiak.com sempat meminta penjelasan tertulis dari pihak PT BSP. Karena data jumlah minyak yang diangkut manual dalam sehari dan unit yang digunakan belum mendapat penjelasan. Apakllagi terkait dengan biaya operasional yang dibutuhkan dalam menyikapi kondisi yang terjadi.(Ali)

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Anak Siak (DPP GAS) Kabupaten Siak mempertanyakan kinerja PT Bumi Siak Pusako terhadap penanganan adanya sejumlah titik bocornya pipa minyak mereka. Pasalnya terdapat sejumlah pengaduan masyarakat yang merasa bahwa penanganan terkait pipa bocor yang dinilai asal-asalan, belum mendapat penjelasan dari pihak terkait.

Wakil Ketua Umum bidang energi dan sumber daya alam DPP Gerakan Anak Siak (GAS) Bersatu, S. Darma Setiawan, SH menyebut bahwa kerusakan pipa minyak yang merupakan objek vital bagi perusahaan Migas, tentu harus tertangani dengan baik.

Baca Juga:  Hj Rasidah Alfedri: PHBS Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

“Kita harap, segera dilakukan penanganan yang benar. Jangan sampai kondisi ini justru akan mempengaruhi produksi, dan berujung pada pendapatan negara,” ujarnya.

“Apalagi kondisi berada di pinggir jalan lintas yang saat ini berstatus sebagai jalan Nasional, Buton-Pekanbaru,” ujarnya.

Karena ada informasi, sejak adanya penanganan pipa bocor, justru terjadi pembekuan minyak di dalam pipa, sehingga minyak yang harus di transper ke lokasi penyulingan justru ditampung menggunakan mobil Tanki. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sejumlah mobil Tanki minyak yang menampung minyak mentah di sejumlah titik.

“Kita tidak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa sampai ada upaya mengangkutan minyak mentah menggunakan mobil Tanki. Tentu ini kondisi tidak biasa bahkan bisa disebut tidak wajar,” tegasnya.

Terkait hal itu, Wartawan Infosiak.com berupaya mengkonfirmasi pihak PT Bumi Siak Pusako sebagai kontraktor di CPP Blok dimana lokasi pipa berada di sekitar Zamrud Area, belum bisa mendapatkan penjelasan dari Perusahaan Daerah yang mengelola minyak di Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP Blok).(Ali Masruri)

loading...