JAKARTA (Infosiak.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi asap tebal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Riau berpotensi masuk ke Malaysia dan Singapura.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang Vivi Putri mengatakan asap tebal dari kebakaran hutan di Riau itu dibawa angin yang bertiup dari arah tenggara hingga selatan sehingga dapat masuk ke Malaysia dan Singapura.
“Kecepatan anginnya 5-35 kilometer/jam,” ujar Vivi di Tanjungpinang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (21/8).
BMKG mendeteksi ada 40 titik panas di Riau yang dipantau menggunakan satelit Terra Aqua dan Suomi NPP. Vivi mengatakan, banyaknya jumlah titik panas akan berpengaruh makin tinggi pada potensi asap yang masuk ke Malaysia dan Singapura.
“Titik panas di Riau masih banyak. Semakin banyak titik panas, maka semakin tinggi potensi asap masuk ke dua negara itu,” katanya.
Sementara ada dua titik panas lain yang terdeteksi di Kepulauan Riau yakni di Kundur, Kabupaten Karimun dan di Bunguran Timur, Natuna. Namun, menurut Vivi, asap dari kebakaran hutan di dua lokasi tersebut tak berpotensi masuk ke Malaysia dan Singapura.
Diberitakan sebelumnya, imbas karhutla Riau membuat jarak pandang di Pekanbaru, pada Selasa (20/8) pagi menjadi 1,5 kilometer pada pukul 07.00 WIB. Namun, pada pukul 08.00 WIB angin sudah banyak berhembus sehingga membawa asap dan jarak pandang naik ke 3 kilometer.
Asap di Pekanbaru terdeteksi juga disumbang kiriman dari Sumatra Selatan. Kiriman asap juga berasal dari Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu) dan Indragiri Hilir (Inhil).
Sumber : Antara
Editor : Afrijon