RIAU (Infosiak.com) – Pelaku maling sawit atau yang biasa disebut ninja sawit di Indragiri Hilir (Inhil) Riau, tewas dibacok pemilik kebun. Dia dibacok saat melangsir sawit curian pada malam hari.
Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Norhayat membenarkan tewasnya Inglan (35). Ia tewas dibacok pemilik kebun, M Rasyid (28) pada Senin (19/6) malam.
“Benar, kejadiannya Senin sekitar pukul 19.30 WIB,” kata Norhayat saat dimintai konfirmasi, Rabu (21/06/2023) kemarin.
Pembunuhan terjadi saat Rasyid pergi ke kebun sawit miliknya pukul 19.00 WIB. Kebun itu hanya berjarak 500 meter dari rumah Rasyid di Desa Sungai Intan dan melihat orang panen sawit dalam kondisi gelap gulita. Rasyid lalu langsung bersembunyi di balik pohon sawit menunggu maling itu lewat. Rasyid langsung membacok maling yang kebetulan melintas di depannya saat kondisi gelap.
“Saat korban melintas di dekat tersangka, lalu tersangka langsung membacoknya pakai parang. Parang dibawa dari rumah,” kata Kapolres.
Dalam kondisi gelap, Rasyid membacok kepala dan badan pencuri sawit miliknya hingga terbaring dan tidak bergerak lagi. Melihat maling yang membawa keranjang pikut tak bergerak, Rasyid meninggalkan si pencuri di kebun.
Selanjutnya dia melapor kepada Ketua RT setempat dan diteruskan ke polisi. Malam itu juga sekitar pukul 23.00 WIB pelaku diamankan dan mengakui perbuatannya.
Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Amru Abdullah mengatakan hasil interogasi turut diakui pelaku. Pembacokan dilakukan oleh pelaku berulang kali.
“Hasil interogasi pelaku mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap korban dengan cara membacok korban dari arah belakang,” katanya
Untuk motif, Rasyid mengaku emosi lihat kenun sawitnya dipanen orang malam hari. Bahkan terlibat beberapa kali melangsir sawit hasil curian dari kebun.
“Motif dia merasa emosi melihat korban mengambil buah hasil kebun sawit milik pelaku. Dia sistem melangsir, setelah langsiran pertama ditumpuk dan langsiran kedua dibacok,” katanya.
Kepada polisi, pelaku mengaku masih ada hubungan keluarga dengan korban. Korban adalah saudara istrinya yang juga memiliki kebun tak jauh dari lokasi kejadian.
“Korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga, keluarga dari istri pelaku. Intinya pelaku bilang sawit sering hilang, tetapi tidak tahu siapa yang malingnya atau ninja sawit lah istilahnya di sini. Maka begitu dia lihat ada panen malam-malam ya langsung dibacok,” kata Amru.
“Korban ini juga punya kebun dekat sama kebun pelaku. Dia ninja sawit pelaku, cuma beraksi di dekat kebun dia sendiri,” katanya.
Laporan: Atok
Sumber: Detik