SIAK (Infosiak.com) – Tingginya curah hujan yang terjadi sejak pertengahan Desember 2023 lalu, membuat sejumlah daerah/kampung di wilayah Kabupaten Siak Provinsi Riau mengalami kebanjiran. Tingginya curah hujan dan naiknya air pasang (pasang keling, red) menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya genangan air baik di tengah pemukiman penduduk maupun di perkebunan masyarakat.
Berdasarkan informasi yang dirangkum Infosiak.com, saat ini banjir masih menggenangi sejumlah kampung yang ada di wilayah Kabupaten Siak, temasuk beberapa kampung yang ada di Kecamatan Sungai Mandau. Sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Siak Wan Idris, Rabu (17/01/2024) sore, saat dikonfirmasi Infosiak.com.
“Beberapa hari yang lalu kami melakukan peninjauan sekaligus menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tedampak banjir di wilayah Kecamatan Sungai Mandau. Sejauh ini Pemkab Siak melalui Dissos dan OPD terkait lainnya juga masih terus melakukan pemantauan. Terkait banjir yang terjadi ini berbagai bantuan sudah kita salurkan,” terang Kadissos Wan Idris.
Fenomena banjir yang sudah menjadi langganan pada setiap tibanya musim penghujan itu memiliki dampak yang sangat besar bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Siak, khususnya bagi para petani kelapa sawit. Betapa tidak, akibat banjir yang menggenangi lokasi perkebunan menyebabkan petani tidak bisa memanen dan mengeluarkan hasil kebunnya.
“Sebagai wujud kepedulian kita terhadap masyarakat yang terkena banjir, pihak Dissos bersama BAZNas dan BPBD telah menyalurkan berbagai bantuan seperti paket sembako, beras, tenda, tikar, matras, dan lain sebagainya. Kita berdoa semoga musibah banjir ini segera berakhir,” tutup Wan Idris.
Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak menyebutkan, hingga saat ini masih ada Tiga kampung di wilayah Kecamatan Sungai Mandau yang masih tergenang hingga menyebabkan beberapa Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi di tenda darurat. Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala BPBD Siak Kaharuddin melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid KL) BPBD Siak Muhammad Rasyid.
“Rata-rata kecamatan yang mengalami banjir sudah mulai surut. Namun sampai hari ini yang masih ada pengungsi di tenda pengungsian adalah di Kecamatan Sungai Mandau, yakni warga Kampung Muara Bungkal, Muara Kelantan, dan Teluk Lancang. Akses jalan di sana masih terendam. Sedangkan untuk di kecamatan lain belum ada laporan dari camatnya,” terang Kabid Muhammad Rasyid.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, banjir yang menggenangi pemukiman dan perkebunan masyarakat di Kabupaten Siak dikabarkan berlangsung hingga hampir Satu bulan. Sehingga pagi para petani yang hanya menghandalkan hasil kebun semata, tentunya akan sangat kewalahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat musibah banjir yang terjadi tersebut.
“Banjir yang menggenangi kebun sawit kami sudah berlangsung selama hampir Satu bulan. Akibat banjir itu kami tidak bisa memanen, kalau dihitung-hitung dari segi ekonomi, dampak banjir ini benar-benar membuat perekonomian anjlok, seolah lebih parah dari dampak pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu,” ujar Mahdi, warga yang tinggal di Kecamatan Mempura, kepada Infosiak.com beberapa waktu lalu.
Laporan: Atok