SIAK (Infosiak.com) – Pada beberapa hari yang lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melaksanakan kegiatan belajar bersama, pagelaran seni, dan pameran temporer yang dipusatkan di Museum Balairung Sri Siak Sri Indrapura.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Bupati Siak H Alfedri M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Siak H Mahadar M.Pd, Ketua MKA LAM Siak H Wan Said, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Kabid Ekraf) Dinas Pariwisata Siak H Said Muzani SH, Direktur RSUD Tengku Rafi’an Siak dr H Benny Chairuddin Sp.An, M.Kes, dan sejumlah pejabat lainnya.
Pada kegiatan itu ditampilkan beberapa permainan anak tempo dulu yang saat ini sudah nyaris hilang di tengah masyarakat, seperti permainan meriam bambu, permainan anak angkat lidi, dan beberapa permainan lainnya yang pada zaman dulu pernah eksis di tengah masyarakat Melayu Kabupaten Siak.
Terkhusus permainan anak angkat lidi (main lidi, red) itu, Kabid Ekraf Dispar Siak yang juga tokoh budayawan dan pengamat adat Melayu Siak H Said Muzani SH menyebutkan, banyak permainan tradisonal tempo dulu yang saat ini nyaris terlupakan dan sudah jarang dimainkan oleh anak-anak generasi muda di Kabupaten Siak, salah satunya permainan lidi.
“Iya, kemarin digelar kegiatan belajar bersama di Museum Balairung Siak yang dihadiri/diikuti oleh sejumlah pelajar. Kita sangat ingin memperkenalkan kembali permainan-permainan anak tradisional (tempo dulu, red) kepada para generasi muda di Siak. Oleh sebab itu, melalui kegiatan belajar bersama kemarin kita tampilkan dan tunjukkan sejumlah permainan tradisional kepada anak-anak pelajar, salah satunya permainan angkat lidi yang saat ini sudah jarang dimainkan,” papar H Said Muzani, Rabu (10/05/2023) siang, saat dikonfirmasi Infosiak.com.
Lebih lanjut Tokoh Budayawan Melayu Siak itu mengatakan, sejak memasuki zaman era digitalisasi (zaman internet, red), sebagian besar anak-anak generasi muda lebih sering bermaian game (permainan, red) yang ada di HP atau di laptop, sehingga permainan-permainan tradisional yang dulu pernah diajarkan oleh para orangtua kini terlupakan dan nyaris hilang/punah di tengah masyarakat.
“Cukup banyak permainan-permainan tradisional yang dulu pernah eksis di kalangan anak-anak maupun kaum dewasa di daerah Kabupaten Siak ini, seperti main gasing, main meriam bambu, main angkat lidi, dan beberapa permainan lainnya, namun semua itu seolah sudah nyaris punah. Oleh sebab itu, perlu kita perkenalkan kembali kepada para generasi muda agar permainan tradisional tersebut bisa terus ada dan terlestarikan,” lanjut H Said Muzani.
Menyinggung soal dampak dan faedah sejumlah permainan tradisional anak-anak (terkhusus permainan angkat lidi, red) itu, menurut H Said Muzani yang juga mantan pengajar/guru di MTs Taufiqiyah Siak era tahun 1990-an itu menyebutkan, selain sebagai wadah mempererat silaturrahmi antar sesama, juga sebagai sarana dalam melatih diri anak-anak untuk menjadi sosokĀ pribadi yang lebih sabar.
“Permainan angkat lidi itu merupakan salah satu permainan tradisional yang sangat bermanfaat bagi anak-anak, selain sebagai wadah mempererat silaturrahmi, permainan itu juga melatih motorik, melatih ketelitian, dan melatih kesabaran,” tutup H Said Muzani.
Laporan: Atok