SIAK (Unfosiak.com) – Pada tanggal 5 Pebruari 2017 atau tepatnya 4 tahun lalu, Ekel Agri Brema Sitepu meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Jalan Pemda, Kampung Tualang Timur, Kecamatan Tualang, Siak. Saat itu Ekel mengendarai sepeda motor dengan berboncengan tiga orang. Saat beriringan dengan rekannya, tiba-tiba bersenggolan dan sepeda motor yang dikendarai oleh Ekel menghantam sepeda motor lainnya yang datang dari arah berlawanan.
“Abang saya lukanya di bagian kepala dan lututnya luka parah. Lepas bang,” kata Tomson menceritakan kisahnya, Selasa (23/2/2021).
Lanjut kata Tomson, saudara tertuanya sempat dirawat di Rumah Sakit Santa Maria Kota Pekanbaru. Namun naas, Ekel menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 17 tahun.
“Abang saya dimakamkan di Km 8. Kami bersaudara ada 4 orang. Tetapi karena abang saya sudah meninggal, tinggal tiga lagi kami bang,” ujarnya.
Tomson bercerita bahwa setelah abangnya wafat, ibunya Masri Lisdawati Munthe selalu bertengkar dengan ayahnya, Irwanto Sitepu.
“Mamak nggak terima bahwa abangku meninggal dunia bang. Sedangkan bapak bilang supaya mamak ikhlaskan saja bang. Hingga mamak depresi. Dan pergi meninggalkan rumah tanpa sebab. Mamak minta cerai sama ayah. Tapi nggak mau ayah. Bulan Agustus tahun 2017 lah mamak pergi tinggalkan kami semua,” bebernya.
Tomson merasa kehilangan kedua orang yang disayanginya. Yakni, abangnya dan ibunya.
“Saya sangat rindu sama mamak bang. Entah dimana dia saat ini bang. Ada tiga bulan kami berusaha mencari mamak bang. Namun nggak ada hasilnya. Sudah kami laporkan ke polisi dan tak ada hasilnya bang. Sudah dicari gunakan orang pintar juga bang. Entah dimana mamak sekarang, dan aku rindu bang,” ujar Tomson sembari menangis.
Tomson berharap agar ibunya segera ditemukan, dan dalam keadaan sehat.
“Saya berharap agar mamak segera ditemukan bang. Saya minta bantuan kepada masyarakat dimanapun berada,” pungkas Tomson.
Laporan : Jhon
Editor : Redaksi