
PERAWANG (Infosiak.com) – Hipnotis melalui telepon sebenarnya marak terjadi belakangan ini, namun banyak korban yang tidak melaporkan ke pihak kepolisian. Pelaku aksi kejahatan seperti ini sangat mahir berbicara dan bahkan dapat menyakinkan calon korban. Rata-rata korban tidak bisa berpikir jernih dan rasional sehingga bakal tetap melakukan apa-apa yang diinstruksikan di telepon.
Seperti yang terjadi kemarin, seorang warga Kecamatan Tualang Kabupaten Siak yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik PT Indah Kiat telah menjadi korban hipnotis melalui telepon. Isad (23) warga Kelurahan Perawang itu mengalami kerugian sebesar Rp 1 juta lebih usai ditelepon pelaku hipnotis.
Seseorang yang menghubunginya lewat telepon dan mengaku sebagai temannya meminta pertolongan. Pelaku minta kepada korban dikirimkan sejumlah pulsa karena sesuatu hal. Meski awalnya korban sempat menyebutkan tidak memiliki uang tunai tapi korban mau saja mengikuti kehendak pelaku. Aneh memang, tapi itulah yang terjadi. Padahal ketika itu korban mengaku dirinya masih sadar bahwa ciri khas suara pelaku tidak memiliki kesamaan dengan salah satu temannya seperti yang disebutkan pelaku.
Ternyata bukan cuma Isad, tapi sudah banyak warga Perawang yang menjadi calon korban pelaku hipnotis melalui sambungan telepon. Tak sedikit yang menjadi korban dari pelaku hipnotis ini di Perawang, Adi (20) salah satunya, namun warga Perawang ini sedikit beruntung dari Isad. Sebab, pemilik counter ponsel yang curiga langsung menepuk bahu Adi ketika kembali meminta dikirimkan pulsa ke nomor pelaku setelah berhasil terkirim pulsa 100 ke nomor pelaku. Setelah bahu ditepuk, Adi tiba-tiba terkejut dan sadar bahwa pikirannya di bawah pengaruh hipnotis. Sehingga dirinya hanya mengalami kerugian sebesar 100 ribu. “Ketika sadar dan tiba di rumah tubuh saya langsung lemas,” sebut Adi kepada Infosiak.com.
Lain halnya dengan Izal, uang tunai sebanyak Rp 600 ribu lesap untuk membayar sejumlah pulsa yang dibeli untuk mengirim nomor pelaku. Tak sampai disitu saja, setelah uang tunai Izal ludes, pelaku kembali minta dikirimkan sejumlah pulsa. Warga Kelurahan Perawang ini menghubungi adiknya agar mengirimkan pulsa ke nomor pelaku. Namun, karena merasa ada kejanggalan dengan apa yang diminta abangnya, adik korban menolak kirim pulsa yang terus-menerus diminta.
Kapolsek Tualang Kompol JJ Hutapea mengimbau agar masyarakat yang menjadi korban kejahatan segera melapor ke pihak kepolisian untuk didalami.
Selain itu masyarakat diminta berhati-hati dan tidak langsung percaya dengan orang baru yang menghubungi melalui sambungan telepon.
“Kita imbau masyarakat jangan terpancing jika menerima telepon dari orang yang mengaku sebagai teman. Teman yang bagaimana? Seharusnya dia sadar. Karena yang mengaku-ngaku sebagai teman itu pernah gak sebelumnya dia minta-minta pulsa. Jadi yang penting kalau tidak jelas jangan dilayani. Karena semakin kita layani, bisa saja mereka (pelaku) punya ilmu hipnotis dan pintar meyakinkan kita,” jelas Kapolsek Tualang Kompol JJ Hutapea, Selasa (6/11/2018).
Laporan : Jhon
Editor : Afrijon