PEKANBARU (Infosiak.com) – Tidak hanya di Arab, ternyata kurma bisa berbuah di Riau dengan kualitas buah yang sama seperti di Arab. Prospek yang menjanjikan, buah Kurma segar atau disebut dengan Ruthab (Kurma Basah) bisa mengahasilkan ratusan juta setiap kali panennya dalam satu pohon.
Berbuah satu kali dalam setahun, Kurma ini bisa menghasilkan 8 hingga 15 tandan, dan setiap tandan berkisaran 10-15 kg.
Satu pohon kurma hasilnya sebanding dengan sehektar sawit. Hal ini dijelaskan Manager Humas PT. Kawasan Kurma Indonesia Asdedi Wijaya, saat Riau Expo 2018 di Komplek Rumah Dinas Gubernur Riau.
“Kenapa orang melihat kurma sangat prospek. Orang berasumsi satu batang kurma sama denga satu hektar sawit. Kurma segar (Ruthab) sekitar 300 ribu per kilo. Orang bilang 100 rb sekilo itu yg thamar (kurma kering berwarna coklat). Fase thamar tidak bisa di Indonesia karena tropis. Bisa di sini tapi harus dibantu alat,” jelasnya.
Namun sebagian orang banyak yang tidak percaya bahwa di Indonesia bisa ditanami Kurma dan berbuah. Anggapan itu telah dipecahkan dan telah dibuktikan.
“Kita sudah pecahkan memori itu. Di Masjid Annur sudah berbuah, di Alfalah sudah berbuah. Kurma itu bisa berbuah. Mistis itu sudah kita pecahkan. Bagaimana kita bisa mengolahnya lagi,” jelasnya.
“Orang gak pernah berfikir apakah bisa ditanam di Indonesia. Banyak orang yang menanam kurma tapi tak berbuah ya. Ternyata banyak yang jantan. Nanti ada bunga jantan agak menguncup kemudian merkah-merkah, sementara betina ada putiknya. Orang melihat berbunga dan tidak berbuah, cuma mekar aja itu jantan. Kalau berbunga kemudian ada putik itu betina,” lanjutnya.
Kini, Kurma telah ditanami PT. Kawasan Kurma Indonesia (PT KKI) seluas seratus hektar dengan target 500 hektar di Desa Salo, Kecamatan Salo, kabupaten kampar, Riau. Dari 100 hektar tersebut akan mengahasilkan 1200 kavlingan, setiap kavlingan ditanami 6 pohon kurma.
Berdirinya perusahaan ini membawa angin segar dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Riau.
“Kita dalam kawasan kurma indonesia, membuka berswada dengan masyarakat. Kita bantu masyarakat untuk jualkan. Kita sebgai mediatornyalah. Setelah jadi pembeli dan pemilik tanah susah bertransaksi maka kita yang mengelola atau membantu menananm kurma yang dibunyikan dalam satu akad, kini sudah 2600 kavling dipesan tinggal 2400 lagi,” kata Asdedi.
Bekerja sama dengan Western Date Palm (WDP), salah satu perusahaan kurma di Thailand tersebut sudah bisa menciptakan 9 bahan dari kurma, seperti gula, herbal, obat, jus dan lainnya.
Tidak hanya itu, kawasan ini juga dijadikan kawasan terpadu syariah yang akan di launching di awal 2019.
“Ini kawasan terpadu islami yang ada agrowisatanya, Masjidnya, Rumah Tahfidznya yang kita kembangkan secara syariah disitu juga ada olahraga sunnah ada olahraga renang, memanah, bekuda dan ada perkemahan Tahfidz qur’an. Insya Allah launching awal 2019,” tandasnya.
Sumber : Riauonline
Editor : Afrijon