SIAK (Infosiak.com) – Musim penghujan yang berlangsung hingga Januari 2024 ini membuat sejumlah kampung di wilayah Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak kebanjiran. Akibat banjir tersebut, sebagian besar warga terpaksa harus mengungsi ke tenda-tenda darurat yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak.
Berdasarkan informasi yang diterima Infosiak.com, ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga di wilayah Kecamatan Sabak Auh itu mencapai hingga sekitar 30 Cm. Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak Kaharuddin M.Si.
“Hari ini kami (BPBD Siak, red) bersama pak Wakil Bupati (Wabup) Husni Merza dan OPD terkait melakukan peninjauan ke lokasi banjir di wilayah Kecamatan Sabak Auh. Di Kecamatan Sabak Auh ini ada beberapa kampung yang masih terendam banjir, yang bisa dibilang agak parah banjirnya adalah Kampung Bandar Sungai, ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga mencapai sekitar 15 – 30 Cm,” terang Kepala BPBD Siak Kaharuddin M.Si, Selasa (09/01/2024) sore, saat dikonfirmasi Infosiak.com.
Dijelaskannya juga, sebagai wujud kepedulian Pemkab Siak terhadap warga yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Sabak Auh itu, pihak Pemkab Siak juga telah menyalurkan berbagai bantuan yang diserahkan kepada puluhan Kepala Keluarga (KK) di masing-masing kampung yang terkena banjir.
“Khusus untuk di Kampung Bandar Sungai ini, kemarin sempat juga warga mengungsi sementara di tempat penampungan. Ada sekitar 90 jiwa dari 35 KK yang rumahnya kebanjiran dan terpaksa harus mengungsi, tapi hari ini mereka semua sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Kita berdoa dan berharap semoga musibah banjir ini bisa segera berakhir,” imbuh Kaban Kaharuddin.
Lebih lanjut Kepala BPBD Kabupaten Siak itu berpesan kepada masyarakat khususnya yang memiliki anak kecil agar tidak lengah dalam mengawasi setiap aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak, mengingat ketinggian air di tempat-tempat saluran air (sungai dan parit, red) dirasa sangat mengkhawatirkan.
“Kita juga berpesan kepada para orangtua untuk senantiasa mengawasi anak-anaknya yang kerap/suka bermain air di musim banjir ini, terutama bagi mereka yang di sekitar rumahnya terdapat parit atau sungai, karena ketinggian air masih sangat mengkhawatirkan,” tutup Kaharuddin.
Laporan: Atok