SULTRA (Infosiak.com) – Dua Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Kadisdikbud Herman Amin dengan Kepala Bidang (Kabid) Muchtar, terlibat adu jotos di kantornya. Keduanya baku hantam gegara masalah penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
Muchtar mengatakan perkelahian dirinya dengan Herman terjadi pada Rabu (5/4/2023) sekitar pukul 10.30 WITA. Awalnya dia mendatangi Herman di ruangannya untuk mempertanyakan SK PPTK.
“PPTK itu tupoksi melekat di Kabid, tapi ini SK turun ke staf saya berarti melampaui tanggungjawab saya. Saya tidak ada fungsi sama sekali, merasa hak-hak saya terzolimi,” kata Muchtar, Kamis (06/04/2023) kemarin.
Muchtar mengaku meradang usai mendapatkan SK kolektif PPTK tersebut karena namanya tidak tertera sebagai pejabat PPTK. Menurutnya tak ada salahnya penunjukan orang lain dalam jabatan itu asalkan kabid bersangkutan tengah sibuk.
“Setelah saya terima SK-nya, malamnya saya ndak bisa tidur. Jadi pagi-pagi sekali saya cepat ke kantor pukul 07.00 Wita hanya untuk print itu SK,” ujarnya.
Muchtar kemudian menunggu Herman di depan ruangannya. Namun waktu itu bertepatan dengan para tokoh-tokoh masyarakat adat setempat berkumpul.
“Saya tunggui di depan ruangannya, pak kadis datang langsung masuk ruangannya mengajak para tolea (tokoh adat) masuk. Saya gelisah lama rapatnya, ada stafnya keluar panggil staf ku (yang ditunjuk PPTK),” ujarnya.
Melihat stafnya masuk ke ruangan tersebut, Muchtar pun turut masuk. Ia mendorong pintu dan langsung mempertanyakan perihal SK karena tidak ada namanya sebagai pejabat PPTK.
Muchtar mengaku memulai lebih dulu perkelahian dengan mendorong Herman. Ia menuturkan dorongan yang secara spontan itu dilakukannya karena sulit mengendalikan emosi.
“Saya akui saya dorong (lebih dulu) memang karena emosi, maka terjadi perkelahian di dalam ruangan,” ungkapnya.
Muchtar menuturkan beberapa pukulannya mengenai wajah Herman yang mengakibatkan luka. Dia juga mengungkapkan bahwa Herman memberikan pukulan balasan yang membuat giginya copot.
-Kadisdikbud Ngaku Hanya Bela Diri.
Sementara itu, Herman membantah melakukan adu jotos dengan bawahannya tersebut. Ia menuturkan Muchtar tiba-tiba saja masuk ke ruangannya lalu melakukan penganiayaan.
“Kalau dia memukul kan saya harus menangkis dan membela, kalau membela itu kan seperti sudah pukul-memukul. Tidak mungkinlah saya langsung pukul dia,” ungkap Herman.
Herman mengatakan saat itu tengah menerima tamu dari tokoh-tokoh masyarakat adat setempat. Muchtar kemudian masuk ke ruangannya langsung marah.
“Tiba-tiba bunyi pintu apakah dia menendang atau bagaimana. Dia teriak-teriak melangkahi ini tamu-tamu saya ini dari orang tua tolea langsung menanyakan, ‘Pak kadis betul kamu yang tanda tangan ini SK PPTK?’. Dia bilang ‘Ini saya punya tupoksi’,” terangnya.
Sebagai pejabat dinas terkait, Herman mengaku memiliki hak dan wewenang dalam penunjuk PPTK yang dipersoalkan Muchtar.
“Itu haknya kepala dinas menunjuk. Langsung dia memukul, ini kan hidung saya berdarah,” ujarnya.
Laporan: Atok
Sumber: Detik