SIAK, Publiknews.com – Acara penanaman padi perdana tahun tanam 2017 yang dilakukan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Bungaraya Siak berlangsung sukses. Bupati Siak H Syamsuar menyambut kedatangan sang Jendral bersama rombongan di Halaman Gedung DPRD Siak pada pukul 08.54 WIB Rabu (5/4/2017) menggunakan helikopter.

Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Zulkifli yang mengikuti acara penyambutan memasangkan tanjak Siak kepada Panglima TNI sebagai tanda tamu kehormatan dan penghargaan dari Lembaga Adat Melayu Kabupaten Siak.

Panglima TNI bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) TNI Jenderal Mulyono dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang diwakili Dirjen Holtikultura Bibit Sujono yang ikut dalam romongan langsung menuju Bungaraya untuk mengikuti acara penanaman padi dan tiba di lokasi pada pukul 09.30 WIB.

Turut hadir Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bersama Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain, Ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli, Bupati seProvinsi Riau dan sejumlah pejabat serta tokoh Riau lainnya.

Pukul 09.30 WIB, Panglima TNI Jenderal Gatot beserta rombongan tiba di lokasi acara yakni di Kampung Bungaraya Kecamatan Bungaraya yang disambut dengan kompang dan tari persembahan.
Hadir juga saat acara, Wakil Bupati Siak H Alfedri, Ketua DPRD Siak Indra Gunawan serta wakil ketua DPRD Siak Hendri Pangaribuan dan anggota DPRD Siak serta tamu undangan lainya.
Acara demi acara selesai dilakukan, yakni penaburan benih jagung dan padi menggunakan mesin handtraktor, Jenderal Gatot turun langsung menanam benih padi dan berlumpur bersama masyarakat.

Panglima Gatot saat dijumpai usai acara mengatakan, dengan penanaman 5.000 hektare padi dan jagung di Kabupaten Siak, merupakan langkah bagus dan luar biasa dalam swasembada pangan di daerah.
“Tiap-tiap Kabupaten/kota mempunyai lahan sawah 5.000 hektare saja, maka kebutuhan beras di daerah tersebut akan terpenuhi,” kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo kepada wartawan.

Namun, hal itu tidak akan bisa dilakukan begitu saja tanpa melibatkan para petani.
“Para pahlawan NKRI ini adalah petani karena petanilah yang mensukseskan ketahanan pangan yang sudah lama kita ingini,” kata orang nomor satu di jajaran TNI tersebut.
Ia mengatakan, TNI bersama petani akan selalu berkoordinasi dan saling membantu dalam hal swasembada pangan.
“Nanti Babinsa akan terlibat mengawal pertanian ini bersama petani,” kata Panglima.

Saat ini kata Panglima, dengan produksi padi di Indonesia mencapai 1.800 juta ton per tahun. Ke depan ia menargetkan akan menambah penghasilan produksi padi.
“Sesuai dengan visi bapak Presiden Joko Widodo, bahwa 2045 Indonesia menjadi sentra lumbung padi dunia. Untuk itu kita akan tingkatkan terus produksi padi di setiap daerah,” katanya.

Sementara itu, Bupati Siak H Syamsuar berharap dengan hadirnya Panglima TNI di Kabupaten Siak bisa memotivasi pihaknya, terutama jajaran pemerintah daerah.
“Sesuai dengan arahan Kasad tadi, harapan kami kedepannya dengan adanya peremajaan sawit di beberapa daerah di Kabupaten Siak, tentunya kami akan menggalakkan masyarakat untuk menanam jagung, mudah-mudahan dapat diikuti semua petani di Kabupaten Siak,” kata Syamsuar.
Target kedepannya, hasil panen petani akan bertambah. Yang mana saat ini dengan lahan yang ada seluas 5000 ha, hasil panen yang peroleh baru mencapai 38 ribu ton tahun 2016.

“Walapun itu sudah ada kenaikan dari tahun sebelumnya. Namun, untuk kebutuhan kabupaten Siak saat ini masih kurang, salah satu jadi perhatian kami tadi juga telah disampaikan,” kata Syamsuar.
Syamsuar mengatakan, sekarang Pemerintah Kabupaten Siak sudah ada kerjasama dengan Bulog, mereka harus membantu agar petani tidak lari keluar untuk menjual beras.

“Karena kalau beras banyak yang dijual keluar maka beras daerah luar akan masuk, maka dari itu kami meminta bantuan dari pihak TNI,” kata Syamsuar lagi.
Saat ini kata Syamsuar, Pemerintah Kabupaten Siak sedang berfokus kepada 4 Kecamatan sentra padi, yakni Bungaraya, Sungai Apit, Sabak Auh dan Sungai Apit.
“Tapi kecamatan lain saat ini juga berminat untuk bersawah, kita akan lakukan meninjauan lagi tentang apakah tanah tersebut cocok untuk bersawah atau tidak,” kata Bupati dua periode ini.

Target ke depan Syamsuar, dengan digalakkannya swasembada pangan ini, minimal mencukupi kebutuhan masyarakat kabupaten Siak. Kalau lebih baru dibawa keluar seperti di Kabupaten tetanga.
Saat acara, dilakukan juga penyerahan bantuan secara simbolis dari Kementerian Pertanian, berupa benih padi sebanyak 50 kg jenis varietas mekongga dan benih jagung sebanyak 100 kg varietas SHS 101
Sedangkan Gubernur Riau juga memberikan bantuan Benih padi sebanyak 100 kg Varietas SHS 101, Penyerahan alat sekolah sebanyak 1100 pcs dan polis asuransi pertanian yang diterima oleh 1500 petani.

Kedatangan Jenderal Gatot Nurmantyo membawa berkah bagi Kabupaten Siak. Pasalnya, Siak mendapat berbagai bantuan baik itu dari APBN maupun APBD Provinsi Riau.
Tahun 2017, Kabupaten Siak dialokasikan bantuan benih dari dana APBN Pusat berupa, Herbisida, Pupuk dan alat mesin pertanian
Adapun bantuan yang diperoleh Kabupaten Siak yang bersumberkan dari dana APBN. Yakni, benih padi sebanyak 21.375 Kg dengan luas 855 ha, benih jagung sebanyak 1.455 Kg dengan luas 97 ha, pengembangan desa pertanian organik seluas 20 ha, unit pengelola pupuk organik 1 unit, pengembangan Hazton seluas 200 ha, Subsidi benih seluas 2.000 ha, Combine hervester sedang 3 unit, Combine hervester besar 5 unit.
Tak cukup sampai di situ, Siak juga kebagian “kue” APBD dari Provinsi Riau. Provinsi melalu Dinas Tanaman pangan, Holtikultura dan Perkebunan Riau mengalokasikan bantuan berupa pengembangan kawasan padi seluas 231 ha bantuan berupa benih, pupuk dan herbisida, Hand trakctor Rotari sebanyak 6 unit untuk Kabupaten Siak.
Memanfaatkan kedatangan panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke Negeri Istana, ratusan masyarakat mengambil kesempatan tersebut hingga berdesakan untuk bisa bersalaman dengan Panglima TNI.

Setelah selesai acara, Panglima TNI langsung berangkat menuju kota Pekanbaru menggunakan Helikopter untuk menghadiri kuliah umum di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.***
Oleh : Ali Masruri