SIAK (Publiknews) – Pasar tradisional “Lembayung” yang terletak di Kampung Gabung Makmur Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak, merupakan pasar “Baru” yang dibangun oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag) Kabupaten Siak pada akhir tahun 2016 lalu. Dan baru sekitar Dua bulan dioperasikan sebagai pasar mingguan oleh masyarakat setempat. Kabarnya pasar tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Siak H Syamsuar beserta rombongan saat awal penggunaannya.
Berdasarkan informasi yang diterima awak media pada beberapa pekan yang lalu, saat ini kondisi sebagian lapak yang ditempati oleh para pedagang sudah banyak yang mengalami kebocoran. Sehingga Infosiak.com melakukan peninjauan langsung ke lokasi, pada Kamis (23/02/2016) siang sekira pukul 11:00 WIB. Dan didapati penjelasan dari para pedagang (penyewa lapak, red) bahwasanya kondisi bangunan memang sudah banyak yang bocor.
Sebagaimana dikemukakan oleh salah seorang pedagang (yang enggan disebut namanya, red). Ia mengaku sedikit kecewa dengan kualitas pekerjaan/pembangunan pasar yang terdapat di Kampungnya itu, karena pada bagian lapak yang ia tempati saat ini sudah mengalami kebocoran.
“Kami baru menempati (menyewa, red) lapak di Pasar Lembayung ini sekitar Dua bulan, dan pada lapak yang saya tempati ini memang sudah mengalami kebocoran, bahkan saat terjadi hujan angin bagian depan lapak kami ini juga mengalami tempias, sehingga air banyak yang menggenang di lantai,” ujar pedagang.
Hal senada juga dikemukakan oleh Hj Bariah, salah seorang pedagang yang juga turut menyewa lapak di Pasar Lembayung Kecamatan Kerinci Kanan itu, dirinya menyebutkan bahwasanya sejak Pasar Lembayung itu diresmikan dan dioperasikan, semua lapak dan los yang tersedia di Pasar Lembayung itu langsung laris manis disewa oleh para pedagang. Namun sayang, kondisi los yang ia sewa juga sudah mengalami kebocoran.
“Kami sangat bersyukur Pemda Siak sudah membangunkan pasar di sini, dan aktivitas jual-beli di Pasar Lembayung ini juga sudah berjalan sekitar Dua bulan. Namun sayang los (tempat jualan baju, red) yang saya sewa ini sudah mengalami kebocoran, sehingga kalau turun hujan air masuk dan merembes dari bagian sudut tiang,” kata Hj Bariah.
Saat ditanya berapa besar tarif sewa los/lapak yang harus dibayar oleh para pedagang di Pasar Lembayung Kerinci Kanan itu, Hj Bariah menyebutkan bahwasanya untuk setiap lapak (meja, red) di bagian los basah (tempat jualan sayur, buah, dan ikan, red) para pedagang membayar Rp3000 per minggu. Sedangkan untuk di bagian los kering (jual baju, red) mereka menyewa sebesar Rp800.000 per tahun.
“Pasar Lembayung ini kan pasar mingguan, jadi ramainya hanya setiap hari Senin saja, sehingga tarif sewanya berbeda-beda, kalau untuk tarif sewa di bagian meja (los basah, red) setau saya sebesar Rp3000 per minggu (saat hari pasaran, red). Sedangkan untuk di bagian los kering seperti yang saya sewa ini, tarifnya sebesar Rp800.000 per tahun,” sambungnya.
Diketahui, proyek pembangunan Revitalisasi pasar rakyat (Pasar Lembayung, red) yang berlokasi di Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak itu, direalisasikan oleh Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TP Kemenkop dan UKM RI tahun 2016 sebesar Rp782.300.000, dengan melibatkan CV Jaya Abadi selaku kontraktor pelaksana, serta CV Saidina Konsultan selaku konsultan pengawas.
Atas kondisi banyaknya lapak yang bocor di Pasar Lembayung itu, salah seorang Pengurus Ormas Masyarakat Peduli Kabupaten Siak (MPKS) Datok Pribumi juga menyampaikan rasa kekecewaannya, bahkan diduga seolah-olah saat pengerjaan/pembangunannya kurang mendapat pengawasan dan pemantauan dari instansi terkait (Diskopperindag Siak, red).
“Sangat disayangkan, pasar rakyat yang dibangun dengan anggaran mencapai ratusan juta rupiah itu, terkesan seolah-olah kurang mendapat pengawasan saat pelaksanaan pekerjaannya, sehingga kondisi bangunan banyak yang mengalami kebocoran, dan ini harus menjadi PR bagi setiap elemen masyarakat maupun awak media, untuk senantiasa turut mengawasi jalannya proyek/pembangunan di Kabupaten Siak, sehingga hasil pekerjaan bisa benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan,” tutur Datok Pribumi. (Tok)