Beranda POJOK Catatan Atok: “Sudah Tua Mesti Tau Diri”

Catatan Atok: “Sudah Tua Mesti Tau Diri”

78

POJOK (Infosiak.com) – Wak Bawor sudah berusia lebih dari 70 tahun. Di usianya yang sudah tidak muda lagi itu, Wak Bawor masih kerap memaksakan diri maju menjadi imam sholat berjama’ah di kampungnya.

Saat tiba bulan Ramadhan 1444 H tahun ini, Wak Bawor juga tak mau digantikan atau digilirkan untuk mengimami sholat sunat tarawih di Masjid tempat ia tinggal. Meskipun pada saat menjelang tibanya bulan Ramadhan pihak ta’mir (pengurus, red) Masjid setempat telah membuat jadwal dan giliran petugas shalat tarawih.

Dengan suara yang gemeteran dan sedikit batuk-batuk, membuat para jama’ah shalat tarawih merasa kasihan terhadap Wak Bawor. Jama’ah berkali-kali mengadu kepada ta’mir Masjid agar mencari atau menunjuk imam lain menggantikan Wak Bawor yang sudah uzur tersebut. Namun, lagi-lagi jawaban dari ta’mir Masjid membuat kaget jama’ah, karena ternyata Wak Bawor lah yang enggan untuk digantikan. Meskipun pihak ta’mir Masjid sudah membuat jadwal nama-nama imam pengganti Wak Bawor.

Baca Juga:  Catatan Atok: Gara-gara Proposal

Selain tidak mau digantikan oleh orang lain, Wak Bawor juga sudah membuat peraturan sendiri di Masjid tempat ia tinggal tersebut, yakni setiap selepas azan isya’ dikumandangkan, muazin diperintahkan untuk segera iqomat tanpa menyisihkan waktu untuk jama’ah melaksanakan shalat sunat qobliyah isya’ (shalat sunat sebelum isya’). Berbeda dengan di Masjid-masjid lainnya yang ada di muka bumi ini.

Apa yang diperbuat oleh Wak Bawor selama ini benar-benar membuat masyarakat sekitar heran sekaligus geram. Sebab, dalam hal perkara/urusan Masjid, Wak Bawor tidak pernah mau mendengarkan saran dan kritik warga. Dalam artian, semua hal yang berkenaan dengan kepentingan Masjid, Wak Bawor merasa paling tau dan paling berkuasa, meskipun selama ini di Masjid tersebut sudah ada pengurus yang juga beranggotakan para tokoh/pemuka agama (ustadz/kyai).

Baca Juga:  Catatan Atok: Mahalnya Harga Kursi DPRD

Saat menjadi imam shalat, Dalam melantunkan ayat-ayat suci Al Quran pun suara dan bacaan Wak Bawor sudah tidak lagi tepat dan fasih. Hal itu tentunya tidak terlepas dari faktor usia yang memang sudah tidak memungkinkan. Sementara di kampung tersebut, sebenarnya cukup banyak anak-anak muda dan para tokoh/pemuka agama lainnya yang bacaannya jauh lebih baik dibandingkan Wak Bawor.

Kesimpulan:
Sikap dan cara berpikir Wak Bawor yang terkesan semaunya sendiri itu, telah menimbulkan banyak kekecewaan dan kekesalan warga setempat. Warga menganggap sosok Wak Bawor seolah orang tua yang tidak tau diri.

Baca Juga:  Catatan Atok: Kampungku Diteror Macan

Berbicara soal ketentuan menjadi imam shalat, sejumlah tokoh agama di kampung setempat pun telah banyak menyampaikan bahwa untuk menjadi imam shalat di suatu tempat/kampung, hendaknya dipilih/ditunjuk orang-orang yang memiliki pengetahuan agama yang mumpuni, serta memiliki ilmu qira’at (bacaan, red) al quran yang tepat, benar, dan jelas (fasih). Hal itu sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Hendaknya yang mengimami suatu kaum (jama’ah) shalat itu adalah yang paling baik bacaan kitab Allah (Al Quran) nya. Jika di antara mereka itu sama, maka hendaklah yang paling tahu tentang sunnah, dan apabila di antara mereka sama pengetahuannya tentang as-Sunnah, hendaklah yang paling dahulu berhijrah, dan apabila di antara mereka sama dalam berhijrah, hendaklah yang paling tua umurnya”. (HR. Muslim).

INFOSIAK.COM

loading...