Beranda POJOK Catatan Atok: Kampungku Diteror Macan

Catatan Atok: Kampungku Diteror Macan

76

POJOK (Infosiak.com) – Beberapa hari menjelang tibanya hari raya ‘Idul Fitri 1444 H / 2023 M, suasana di Kampung Wak Legam terasa sangat mencekam. Betapa tidak, belum hilang dari ingatan tentang ditemukannya tapak/jejak kaki Macan beberapa bulan lalu, kini warga kembali dihebohkan dengan ditemukannya seorang pemuda tewas di kebun karet dengan kondisi mengenaskan.

Atas kejadian tewasnya pemuda berusia 33 tahun di kebun karet itu, sejumlah media massa pun ramai mempublis berita tentang dugaan bahwa sipemuda (korban, red) meninggal dunia akibat diserang binatang buas alias Macan. Lagi-lagi berita tersebut membuat geger Kampung Wak Legam yang juga kampungku.

Wak Legam yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang gali kubur itu bercerita, sejak ia kecil hingga sudah berumur paruh baya, baru kali ini terjadi peristiwa berdarah yang sangat mengerikan di kampungnya, yakni peristiwa ditemukannya seorang warga yang tewas diduga dimangsa Macan alias Harimau.

Wak Legam juga sempat merinding saat membincangkan betapa ngerinya jika hewan buas itu masih terus berkeliaran dan tak kunjung segera ditangkap. Wak Legam sangat khawatir bilamana hewan buas itu kembali menyerang manusia. Sebab menurut Wak Legam, tidak ada yang lebih berharga di dunia ini selain nyawa. Apalagi nyawa manusia.

Baca Juga:  Catatan Atok: Momok Banjir di Tahun Politik

“Sungguh tak dapat dibayangkan, betapa ngerinya jika binatang itu tidak segera ditangkap, karena sudah menimbulkan korban jiwa. Dan peristiwa seperti ini baru pertama kali terjadi di kampung kami ini,” cetus Wak Legam, saat bebual bersama Atok, yang juga sama-sama warga sekampung.

Baca Juga:  Catatan Atok: "Sudah Tua Mesti Tau Diri"

Dengan raut wajah yang sedikit pilu, Wak Legam berharap pihak terkait bisa sesegera mungkin menyiasati meringkus hewan buas itu, bila perlu dikerahkan juga pawang-pawang Harimau dan personil bersenjata (tembak bius) untuk menangkapnya, atau memasang perangkap yang banyak di setiap lokasi yang diprediksi jadi tempat persembunyiannya.

“Semoga tidak terjadi lagi peristiwa berdarah akibat serangan binatang buas di kampung kita ini,” harapnya.

Penulis: Atok

loading...