Beranda Bisnis Kawasan Ekonomi Baru, Malaysia Investasi Rp 14 Triliun di Siak

Kawasan Ekonomi Baru, Malaysia Investasi Rp 14 Triliun di Siak

1083
Print Friendly, PDF & Email

SIAK (Infosiak.com) – Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Bakar meninjau Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) Kabupaten Siak, Riau. Di lokasi ini, Syarikat Malaysia BGMC akan berinvestasi lebih dari US$ 1 miliar (Rp 14 triliun) di sektor infrastruktur.

“Tujuan ke sini ialah selain melihat sendiri pembangunan di Kabupaten Siak, juga melihat investasi yang sedang dilaksanakan Syarikat Malaysia BGMC,” kata Datuk Zainal ketika berada di KITB, Siak, Riau, Sabtu sore (27/10/2019).

Baca Juga:  Berdayakan UMKM, CSR PT IKPP Perawang Gelar Pelatihan Buat Kue

Dia mengatakan investasi itu adalah proyek besar yang akan membawa banyak manfaat, tidak hanya bagi pembangunan ekonomi Kabupaten Siak, juga Indonesia. Ia berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Siak untuk pembangunan infrastruktur, di antaranya jalan, air bersih, dan pembangkit listrik.

“Jumlah anggaran investasi kalau boleh saya umumkan lebih dari US$ 1 miliar. Itu jumlah yang amat besar, salah satunya yang terbesar di Indonesia dari perusahaan Malaysia,” ungkap Datuk Zainal Abidin Bakar.

Baca Juga:  Tenun Siak Mulai Tembus Pasar Global

Bupati Siak Alfedri yang mendampingi duta besar menyampaikan bahwa BGMC Sdn Bhd bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), di antaranya PT KITB dan PT Samudera Siak. Keduanya bersama BGMC membuat anak perusahaan PT Industrial Park dan PT Tanjung Buton Port.

Bupati mengatakan KITB sudah menjadi proyek strategis nasional sehingga mendapat perhatian kementerian dan lembaga terkait. Perhatian itu, berupa pembangunan jalan, dan air bersih. Selain itu, pembangkit listrik yang tengah ditawarkan ke PLN maupun swasta.

Baca Juga:  Tingkatkan Daya Saing, Diskop UMKM Siak Latih Pelaku UMKM

“Harapannya bisa terwujud kawasan ekonomi baru di Siak dan Riau sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujar Alfedri.

Vice Chairman BGMC Datuk Haji Mohd Arifin bin Mohd Arif menyampaikan pihaknya membangun masing-masing 300 hektare pelabuhan dan kawasan industri. Sektor yang diharapkan akan memakai jasa ini adalah minyak mentah, CPO, pupuk, dan lainnya.

Sumber : Antara
Editor : Afrijon

loading...