PERAWANG (Infosiak.com) – Kelangkaan BBM mulai terjadi di Perawang. Antrian panjang kendaraan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai terlihat di wilayah Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Riau dalam tiga hari terakhir.
Salah satunya terjadi di SPBU Km 5 Perawang. Kendaraan roda empat dan roda dua harus menunggu lama untuk mendapatkan BBM bahkan ada kendaraan yang akhirnya tidak dapat BBM.
Sulitnya mendapatkan BBM di beberapa SPBU di wilayah Perawang dikeluhkan masyarakat. Tak hanya Premium, BBM jenis lainnya pun ikut langka di kota industri tersebut.
Bahkan, pengakuan masyarakat beberapa tempat di tingkat eceran menjual dengan harga fantastis per liternya. “Kemarin saya beli Pertalite Rp25 ribu di pertamini,” keluh Ocha.
Pantauan di SPBU Km 5 Perawang, warga Kecamatan Tualang rela mengantri hingga berjam-jam di SPBU demi mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) Senin (22/10/2018). Meski terjadi antrian panjang, namun sejumlah jerigen pelaku usaha BBM eceran ikut antri mengisi BBM jenis Pertalite. “Biasanya saya beli Pertamax, tapi hari ini masih kosong,” ujar salah satu pelaku usaha BBM eceran di Kampung Pinang Sebatang Timur ini.
Menajer SPBU PT Okta Ze di Km 5 Perawang Fauziah mengatakan kelangkaan bahan bakar minyak ini di sebabkan karena kendaraan pengangkut BBM tertahan di Telaga Sam-Sam Kecamatan Kandis. Penyebabnya karena ada perbaikan jalan sehingga terjadi keterlambatan pengiriman BBM ke Perawang dari Depot Kota Dumai.
“Ada perbaikan jalan di Telaga Sam-Sam, sehingga terjadi kemacetan. Tapi kita tetap pesan setiap hari,” jelas Fauziah saat diskusi terkait kelangkaan BBM bersama pihak pemerintah Kecamatan Tualang di kantornya, Senin (22/10/2018).
Terkait dilayaninya jerigen pelaku usaha BBM eceran di SPBU Km 5 Perawang, Fauziah mengaku sudah ada edaran dari Pertamina. “Kita sudah ada dapat spanduk bahwa dibolehkan pengisian jerigen selain BBM jenis Premium dan Solar,” terangnya.
Sedangkan adanya konsumen yang mengisi BBM berulang-ulang menggunakan kendaraan yang sama, petugas SPBU tidak bisa berbuat banyak. Fauziah mengaku kesulitan melarang warga yang membawa kendaraan yang sama.
Sementara itu, menanggapi kelangkaan BBM ini pihak pemerintah kecamatan melalui Kasi Trantib Tualang Rudi Vivi Hendri mengatakan pemerintah tidak bisa tinggal diam melihat kondisi tersebut.
“Kita tidak bisa tinggal diam, harus tindak cepat, masyarakat sudah banyak mengeluh, kita cari pokok permasalahan kelangkaan ini, kemudian kita cari solusi bersama pihak SPBU.” Ujar Rudi usai diskusi bersama Manejer SPBU Km 5 Perawang, Senin (22/10/2018) Pagi.
Laporan : Jhon
Editor : Afrijon