RIAU (Infosiak.com) – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan sejumlah produk turunannya. Sebelumnya, pelarangan ekspor CPO dan turunannya diberlakukan sejak Kamis, 28 April 2022.
“Alhamdulillah, kita menyambut baik keputusan Pak Presiden yang membuka kembali keran ekspor CPO dan turunannya,” kata Gubri Syamsuar, Jumat (20/05/2022).
Gubri berharap adanya keputusan tersebut harga TBS kelapa sawit kembali naik seperti semula. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau.
Syamsuar menginginkan, kejadian ini sama-sama menjadikan pembenahan dan pembelajaran berharga. Seperti pentingnya penguatan kelembagaan pekebun, kemitraan/kerjasama khususnya bagi swadaya atau non mitra dengan PKS.
Selain itu, Gubri juga mengingatkan kepada pemerintah kabupaten/kota juga perlu didorong untuk menerbitkan regulasi (peraturan bupati/wali kota) terkait tata cara kemitraan bagi pekebun sesuai yang diatur didalam Pergub 77 tahun 2020 dan Permentan 01 tahun 2018.
Selain itu, Mantan Bupati Siak ini mengimbau kepada semua stakeholder, baik pemerintah kabupaten/kota, asosiasi petani sawit, dunia usaha untuk sama-sama mendorong para pekebun sawit non mitra di daerah agar mau berlembaga dan membentuk kelompok tani yang bisa dimitrakan dengan PKS.
“Sudah terbukti bahwa pekebun yang bermitra sesuai regulasi tidak terdampak penurunan harga akibat pelarangan ekspor,” katanya.
Gubri mengatakan substansi Pergub 77/2020 adalah memberi kepastian pasar bagi pekebun kita dalam memasarkan buah TBS nya melalui kemitraan.
“Serta memberi kepastian bahan baku bagi PKS dalam pemenuhan produksi CPO nya sesuai kapasitas yang terpasang di pabrik,” ujarnya.
Sebelumnya Gubri Syamsuar juga telah menyampaikan usulan ke Presiden berkenaan pembukaan keran ekspor CPO ini. Sebab banyak keluhan dari asosiasi sawit bahwa ada PKS yang tidak membeli TBS karena tangki penampungan CPO telah penuh akibat tidak ada ekspor CPO.
Selain itu, Gubri juga telah bertolak ke Jakarta menemui menteri-menteri terkait untuk memperjuangkan nasib petani sawit dan mempertimbangkan larangan ekspor CPO tersebut.
Akhirnya pada Kamis (19/5/22), Jokowi mengumumkan mencabut larangan ekspor sawit dan minyak goreng mulai Senin 23 Mei 2022 ini. Hal ini atas pertimbangan kondisi pasokan dan harga yang sudah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Laporan: Atok
Sumber: Tribunpekanbaru