SIAK (Infosiak.com) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Siak H Wan Fazri Auli M.Si, menjadi sasaran hacker untuk mendapatkan keuntungan. Dalam beberapa hari ini muncul nama Orang tak Dikenal (OTK) yang tak bertanggungjawab yang sengaja menggunakan nomor Ponsel (Whatsapp) dengan mengaku-ngaku sebagai Kepala DLH Kabupaten Siak.
Atas kejadian tersebut, Kepala DLH Kabupaten Siak H Wan Fazri Auli M.Si mengaku sangat kesal dan meminta kepada oknum yang bersangkutan untuk menghentikan aksi tipu-menipu yang mengatasnamakan dirinya tersebut.
“Saya kaget, pagi tadi saya mendapat informasi dari staf bahwasanya ada orang yang mengaku-ngaku sebagai saya menelpon pihak perusahaan sambil meminta sesuatu. Atas kejadian ini saya benar-benar merasa sangat dirugikan, karena nama baik saya dibawa-bawa untuk meraup keuntungan dari perusahaan,” papar H Wan Fazri Auli, Rabu (03/12/2024) siang, kepada Infosiak.com.
Dari informasi yang dirangkum Infosiak.com, nomor whatsapp yang kerap menelpon perusahaan dengan mengatasnamakan Kepala DLH Siak itu adalah 085210825503. Namun saat nomor tersebut dihubungi oleh Infosiak.com, pemilik nomor tersebut enggan untuk mengangkat Ponselnya, meskipun pada saat dihubungi nomor itu aktif dan berdering.
Untuk memuluskan aksinya tersebut, oknum OTK yang tidak bertanggungjawab itu juga memajang foto profil Kepala DLH Siak pada tampilan whatsapp-nya. Seolah-olah pemilik nomor yang kerap menelpon pihak perusahaan itu benar-benar Kepala DLH Siak.
Bahkan, atas adanya nomor whatsapp yang mengaku-ngaku sebagai Kepala DLH Kabupaten Siak itu, membuat sejumlah pimpinan perusahaan yang ada di Kabupaten Siak merasa tidak nyaman. Sebab okum yang mengaku-ngaku sebagai Kepala DLH Siak itu tidak hanya sekali dua kali menghubungi pihak perusahaan. Dalam sehari saja, okum tersebut sempat menelpon pimpinan perusahaan hingga 4 kali.
“Kepada seluruh pihak yang mendapat telpon dari nomor itu, saya minta untuk tidak melayani, apalagi jika ia memintai sesuatu atas nama saya, karena nomor itu bukan saya,” tutup Wan Fazri.
Laporan: Atok