JAKARTA (Infosiak.com) – Investigasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau mengenai insiden kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau sepanjang Januari hingga Februari 2019 menemukan titik panas kebakaran tidak hanya ada di lahan masyarakat, tapi juga di lahan konsesi milik sembilan perusahaan. Titik panas di lahan konsesi milik 9 perusahaan ini mencapai 62 titik.
Hingga berita ini diturunkan, Tempo masih berupaya meminta konfirmasi dari sembilan perusahaan yang disampaikan oleh Walhi. “Di lahan masyarakat itu terjadi di lahan cukong (penguasaan lahan besar-besaran secara perorangan) di Pulau Rupat untuk menanam sawit,” kata Direktur Walhi Riau, Riko Kurniawan, kepada Tempo, Rabu, 6 Maret 2019.
Kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Riau yang terjadi sejak Januari hingga Februari 2019 meluas. Hingga pada 26 Februari2019, lahan yang terbakar tercatat 1.136 hektare. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan titik-titik api terdeteksi di pesisir Riau seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir.
Sehari kemudian, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B. Panjaitan mengatakan kebakaran lahan di Riau kebanyakan akibat unsur kesengajaan membuka lahan perkebunan kelapa sawit. “Kami melihat lahan memang (sengaja dibakar) untuk ekspansi,” kata Raffles di Pekanbaru, Riau. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan penegak hukum.
Namun saat itu Raffles mengaku belum melihat adanya hutan terbakar di wilayah konsesi perusahaan, baik di daerah Rupat maupun Dumai di Riau. Dua daerah ini merupakan lokasi dimana terdapat lahan konsesi milik perusahaan yang cukup luas, baik hutan tanaman industri maupun kelapa sawit.
Di saat yang bersaman, Walhi telah menyelesaikan pantauan melalui satelit terra atau aqua modis yang diakses pada 28 Februari 2019 dengan tingkat kepercayaan 70 persen. Untuk sementara total titk panas di Riau adalah sebanyak 294 titik.
Sumber : Tempo
Editor : Afrijon
