JAKARTA (Infosiak.com) – Mencampur Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor, hingga saat ini masih menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Seperti mencampurkan Pertalite dengan Pertamax atau dengan pertamax Turbo. Lantas, bolehkah?.
Seorang Commercial Fuel Marketing PT Pertamina (Persero), Indra Pratama mengakui, jenis-jenis BBM itu jika dimasukkan ke dalam tangki kendaraan akan tetap tercampur. Hanya saja tidak direkomendasikan karena performa BBM tidak bisa didapatkan secara maksimal.
“Mencampur BBM dapat dilakukan dan akan bercampur dengan baik. Mencampurkan jenis Premium dengan Pertamax sekalipun, tetap bisa tercampur tetapi itu tidak direkomendasikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Indra Pratama menjelaskan, bahwa setiap jenis BBM memiliki karakteristiknya sendiri. Jadi ketika dicampur, maka tidak akan maksimal performanya.
“Jika ingin mengganti, lebih baik dikuras dulu tangkinya. Kalau dicampur-campur tidak akan terasa,” ujarnya.
Salah satu asumsi yang hadir di masyarakat adalah mendapatkan nilai oktan yang lebih baik untuk BBM jenis Pertalite ketika dicampurkan dengan BBM jenis Pertamax. Namun harganya tidak bikin boncos kantong. Hal ini banyak dilakukan untuk alasan tersebut.
Padahal, rekomendasi bahan bakar yang biasanya diberikan oleh produsen kendaraan, disesuaikan dengan kebutuhan mesin yang mereka produksi. Jika BBM yang digunakan merupakan hasil pencampuran sendiri yang ada hitungannya, maka kebutuhan mesin terhadap spesifikasi bahan bakar tidak akan sesuai. Hal ini bisa menyebabkan mesin mengalami kerusakan ringan dalam jangka waktu lama.
Untuk itu, disarankan agar konsisten dalam penggunaan bahan bakar. Hal ini bertujuan supaya performa kendaraan tetap maksimal.
Sumber : Kumparan
Editor : Afrijon