Beranda EKONOMI Siap-siap, Bulan Depan Pemerintah Batasi Pembelian Solar dan Pertalite

Siap-siap, Bulan Depan Pemerintah Batasi Pembelian Solar dan Pertalite

32

EKONOMI (Infosiak.com) – Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar bakal berlaku efektif bulan depan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar bakal berlaku efektif bulan depan.

Kepastian itu disampaikan setelah izin prakarsa untuk revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) terbit pada bulan ini.

“Insyaalah diterbitkan Agustus, kita harus kerja cepat ini, item-itemnya sudah ada,” kata Arifin saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (27/07/2022).

Lewat izin prakarsa itu, Arifin mengatakan, kementeriannya telah melakukan sejumlah perbaikan berdasar pada situasi terkini serapan BBM subsidi di tengah masyarakat. Di sisi lain, harga minyak mentah dunia turut diperhatikan untuk menyesuaikan dengan potensi tambahan anggaran menyusul rencana penambahan kuota BBM subsidi pada paruh kedua tahun ini.

Baca Juga:  Harga TBS Sawit Riau Pekan Ini Naik Lagi 3,12 Persen

“Kita harus lihat fluktuasi harga minyak dunia, kan sekarang masih berfluktuasi yang US$117 per barel. Kemarin sempat turun sedikit di atas US$100 per barel kemarin,” ujarnya.

Selain itu, dia membeberkan, pemerintah juga berencana menambah kuota tambahan BBM bersubsidi pada paruh kedua tahun ini apabila terjadi kelebihan konsumsi di tengah masyarakat.

“Kita jamin pasokan, cuma itu lah bahwa nanti ada kemungkinan worst case,” tuturnya.

Baca Juga:  Hadiri ICCF 2019 di Ternate, Bupati Alfedri: Ekraf Upaya Berkelanjutan

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar bakal habis pada Oktober 2022 di tengah tingkat rata-rata konsumsi masyarakat yang berada di kisaran 10 persen setiap harinya.

Pemerintah belakangan tengah menargetkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM rampung pada Agustus 2022 untuk menekan bocornya distribusi BBM murah itu di tengah masyarakat.

Anggota Komisi BPH Migas Saleh Abdurrahman membeberkan realisasi konsumsi BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar masing-masing sudah berada di atas 50 persen hingga 20 Juni 2022. Malahan konsumsi rata-rata BBM bersubsidi sudah melebihi kuota yang ditetapkan dengan rata-rata di atas 10 persen setiap harinya.

Baca Juga:  Bupati Siak Hadiri Pelatihan 10 Ribu UMKM Digelar BRI Perawang

“Jika kita tidak melakukan pengendalian maka kita akan menghadapi subsidi kita akan habis antara Oktober atau November,” kata Saleh saat Webinar SUKSE2S, Rabu (29/6/2022) silam.

Berdasarkan data milik BPH Migas hingga 20 Juni 2022, realisasi konsumsi solar sudah mencapai 51,24 persen dari kuota yang ditetapkan sebesar 15,10 juta kiloliter pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022.

Sementara itu, realisasi penyaluran pertalite sudah mencapai 13,26 juta kiloliter atau sebesar 57,56 persen dari kuota yang dipatok dalam APBN 2022 di angka 23,05 juta kiloliter.

Laporan: Tok
Sumber: BC

loading...