EKONOMI (INFOSIAK.COM) – Polemik soal kelapa sawit di Republik Indonesia (RI) belum tuntas hingga saat ini. Berbagai kebijakan pun sudah digulirkan oleh pemerintah agar masalah ini bisa terurai. Tapi tetap saja, realita di lapangan tak semulus dengan harapan.
Oleh sebab itu, sejumlah masukan dari berbagai pihak bermunculan. Salah satunya pembentukan Badan Sawit Indonesia.
“Solusinya itu dirikan Badan Sawit Indonesia. Jadi tidak seperti sekarang semua Menteri mencampuri. Sekarang ini, sawit itu dipimpin hanya seorang Eslon III, menyedihkan sekali,” ujar Ketua umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Gulat Manurung dalam diskusi virtual, Senin (25/07/2022).
Di sisi lain, Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga menyarankan, persoalan sawit ini baiknya dikomandokan oleh satu badan/institusi yaitu BUMN dalam hal ini ID Food dan Bulog, sebagaimana di lakukan oleh Pertamina.
“Kalau ID Food dan Bulog menjalankannya seperti Pertamina, raut marut ini tidak akan terjadi dengan catatan, sumber pasokannya itu diganti oleh para pelaku sawit tentunya,” terang Sahat.
Adapun Anggota Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Maruli Gultom, juga mengatakan bahwa baiknya urusan perkelapasawitan diatur oleh pihak-pihak yang bersangkutan saja sehingga lebih terakomodir.
“Jangan banyak yang ngaturlah. Soal harga tinggi serahkan saja ke pasar, soal harga murah disitulah fungsi BUMN. Kalau minyak goreng sudah dianggap sebagai hajat hidup orang banyak serahkan ke PTPN, selesai,” pungkasnya.
Laporan: Redaksi
Sumber: Okezone