EKONOMI (Infosiak.com) – Harga mie instan sudah merangkak naik beberapa waktu terakhir karena efek situasi dunia seperti perang Rusia-Ukraina yang mengerek harga tepung terigu dan gandum. Di pasar, kenaikan harga mie instan mulai dikeluhkan masyarakat.
Dari pantauan beberapa ritel modern seperti Indomaret dan Alfamidi harga mie instan saat ini rata-rata berada pada kisaran Rp3.000 lebih. Padahal sebelumnya harga mi instan rata-rata dalam rentang Rp2.000-2500 per bungkus di minimarket.
Dari pantauan CNBC Indonesia di Alfamidi Otista, Jakarta Timur, mie instan merek Indomie goreng saat sudah dijual dengan harga Rp 3.100 per bungkus, sementara untuk Indomie rebus rasa ayam bawang dibanderol dengan harga Rp 3.300 per bungkus.
Untuk membeli Indomie Goreng Jumbo juga harus ditebus dengan harga Rp4.200 per bungkus.
Bergeser pada merekan lain, Mie Sedap ayam bawang dan Mie Sedap Goreng juga dijual dengan harga Rp3.000 per bungkus.
Namun varian lain Mie Sedap seperti rasa Soto, Kari Ayam, hingga Ayam Spesial juga dijual dengan harga Rp 2.900 per bungkus.
“Biasanya beli Rp 10 ribuan itu bisa dapat 4 – 5 bungkus, sekarang nggak bisa harus keluarin Rp hampir 20 ribu untuk bisa dapat 5 bungkus,” kata Mira seorang Ibu Rumah Tangga, Jumat (20/7/2022).
Kasir Indomaret juga membenarkan hal ini, meski dia enggan menjawab pertanyaan lebih lanjut. “Iya,” saat ditanya kenaikan harga mie instan.
Bergeser pada Indomaret Kalibata, juga menjual dengan harga yang tidak jauh beda. Dimana harga Indomie rasa kari ayam, hingga Indomie goreng dijual dengan harga RP 3.100 per bungkus. Sementara untuk varian lain seperti ayam bawang dan soto dijual dengan harga Rp 3.000.
Sedangkan untuk harga mie instan merek Mie Sedap juga dijual dengan harga Rp 3.000 per bungkus. Mulai dari varian Ayam Bakar, Salero Padang, hingga Soto Madura.
Laporan: Redaksi
Sumber: CNBC
