SAAT ini Indonesia telah memasuki fase new normal di tengah pandemi Covid-19. Pada fase ini, pembatasan kegiatan masyarakat akan dilonggarkan dan masyarakat diperbolehkan beraktiviitas seperti bekerja dan bersekolah, namun masyarakat harus tetap mematuhi sejumlah protokol kesehatan seperti memakai masker, membatasi jarak fisik, dan mematuhi etika cuci tangan yang baik dan benar.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, suatu daerah wajib melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat sebelum menerapkan new normal atau normal baru.
Pemerintah daerah juga harus melakukan simulasi new normal untuk memastikan warganya benar- benar paham.
Salah satu contohnya yaitu simulasi new normal di pasar. Baik penjual maupun pembeli harus dipastikan mengerti dan melaksanakan protokol kesehatan saat melakukan transaksi jual beli.
Terdorong hal ini, Team Pengabdian Relawan Covid-19 Mahasiswa Universitas Riau melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih memahami tentang new normal dan bagaimana kehidupan yang harus dijalani masyarakat selama new normal tersebut.
Pada Kamis 11 – 13 Juni 2020, Team pengabdian relawan covid-19 yang bekerja sama dengan staff kampung beserta Satgas melakukan sosialisasi mengenasi new normal kepada masyarakat yaitu dengan cara pemasangan spanduk mengenai new normal di depan gedung kantor desa dan di berbagai dusun, memasang madding di posko cuci tangan akses utama memasuki Kampung Banjar Seminai, serta sosialiasi juga dilakukan di pasar malam desa banjar seminai khususnya kepada pedagang dan penyemprotan hand sanitizer kepada masyarakat yang berbelanja di pasar malam tersebut. Sehingga sosialisasi ini tetap mengedukasi seluruh masyarakat yang ada di Desa Banjar Seminai tanpa melakukan perkumpulan yang tidak dianjurkan selama masa pandemi virus Covid-19.
Tujuan sosialisasi ini tidak hanya mengedukasi masyarakat mengenai new normal dan protokol kesehatan yang ada tetapi juga dapat memberikan kesadaran masyarakat untuk turut serta menjaga desa dari wabah virus Covid-19.
Penulis : Anisa Fitriyana, Mahasiswa Universitas Riau, Prodi. Pendidikan Biologi