SIAK (Infosiak.com) – Kandang Sapi milik Kampung Maredan Barat yang anggarannya berasal APBN tahun 2015 mangkrak alias tak difungsikan. Ironisnya, bangunan yang menggunakan dana ratusan juta rupiah tidak terawat. Amatan jurnalis dilokasi, tiang besi yang dijadikan sebagai pagar pembatas disekeliling kandang berukuran 8×5 meter itu pun tanggal alias raib.
“Jelas kandang Sapi itu dibuat sia-sia. Dan buang anggaran, sampai saat ini saya ketahui sapi satu ekorpun nggak nampak,” kata salah seorang warga yang meminta namanya tidak tercantum, Jumat (15/10).
Lanjut kata warga, bantuan Sapi tersebut diberikan kepada perangkat desa seperti RT dan kerabatnya.
“Ada bantuan Sapi tapi diberikan ke RT dan kerabatnya. Ya dipelihara masing-masing dirumah, nggak di kandang yang sudah dibuat itu,” sambungnya.
Masih kata sumber, terdapat bantuan Sapi betina yang kondisinya sudah hamil, namun ditukar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab menjadi Sapi yang kurus.
“Ada juga rumor yang berkembang saat itu bahwa Sapi yang datang bantuan pemerintah gemuk atau kondisinya hamil. Namun, kita dengar bahwa Sapi itu ada yang tukar dengan Sapi yang kurus,” bebernya.
Lebih lanjut kata sumber, berharap agar kandang Sapi tersebut agar difungsikan. Serta aparatur negara melakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap dugaan kejanggalan tersebut.
“Ya maunya difungsikan lah. Kita juga minta kepada penegak hukum dan aparatur pemerintah segera mengambil langkah serta tindakan atas dugaan kejanggalan dan ketimpangan tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu mantan penghulu Maredan Barat Aljufri S.Sos saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kandang Sapi tersebut fasilitasnya belum lengkap. Kedepannya, kandang Sapi itu akan menjadi rumah potong mini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kandang Sapi itu belum difungsikan karena fasilitasnya belum lengkap, karena kandang tersebut Insyallah akan kita fungsikan apabila fasilitasnya sudah lengkap. Dan itu untuk kedepannya akan kita jadikan rumah potong mini untuk kebutuhan masyarakat kecamatan Tualang, dan disitu nanti akan kita buat juga rumah kompos,” ujar mantan penghulu dua periode itu.
Menurut Aljufri, tidak difungsikannya kandang Sapi tersebut karena anggaran terbatas sehingga belum bisa difungsikan berdasarkan kesepakatan Muskam tahun 2021.
“Anggaran terbatas, maka belum bisa difungsikan. Untuk anggaran 2022 sudah dimasukkan pembuatan rumah penjaga 6 x6 meter dan masyarakat disitu sudah menghibahkan lahannya untuk pembuatan jalan 8 x 700 meter. Sehingga nantinya daerah tersebut bisa jadi sentral peternakan khususnya dikecamatan Tualang, sesuai sekarang ini komitmen dari pemerintah pusat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selama ini anggaran desa 30 persen pemberdayaan, 70 persen untuk pembangunan tetapi sekarang sudah terbalik 60 persen untuk kesejahteraan, 40 persen untuk pembangunan. Kalau masalah Sapi itu ada kelompoknya, itu ada Sapi Redis bantuan IKPP dan pemerintah kabupaten,” pungkasnya.
Sumber : Metrorakyat